Harmantajang.com – Akan tiba, kematian yang sering terlupakan, padahal kematian adalah kepastian yang tak bisa dihindari, namun sering kali diabaiakan namun sering kali diabaikan dalam hiruk-pikuk kehidupan.
Kematian sebagai “Al-Yaqin”
Kematian adalah sebuah kepastian. Al-Qur’an bahkan menyebut kematian dengan istilah “al-Yaqin”. Allah berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Artinya:
“Dan beribadahlah kepada Tuhanmu hingga al-Yaqin (kematian) datang kepadamu.” (Surah al-Hijr: 99).
Penggunaan kata al-Yaqin (keyakinan) dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa di antara semua peristiwa dalam hidup, kematian adalah satu-satunya yang paling meyakinkan dan pasti terjadi.
Berbeda dengan tujuan duniawi seperti: lulus sekolah atau wisuda, yang hanyalah impian dan harapan belum pasti, mencapai puncak karir, yang hanya obsesi yang belum tentu kesampaian.
Bahkan kalo berbicara meraih omset bisnis milyaran, yang merupakan angan-angan yang mungkin atau tidak tergapai.
Semua pencapaian duniawi tersebut adalah harapan yang tidak pasti. Namun, kematian sudah pasti akan hadir dan menggapai kita, baik sebelum maupun sesudah kita mencapai impian-impian tersebut.
Baca Juga: Pahala Tersembunyi: Amalan Saleh yang Dicintai Allah
Empat Pesan Penting dari Surah Ali Imran: 185
Allah Azza wa Jalla mengingatkan manusia melalui Surah Ali Imran ayat 185:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Melalui ayat ini, setidaknya Allah menyampaikan 4 pesan penting: Pertama: Setiap Jiwa Pasti Merasakan Kematian dan Sakaratnya, Kedua: Kematian Adalah Jembatan Menuju Akhirat
Ketiga, di sisi Allah Ta’ala bukanlah sederet gelar akademik, puncak karir, atau omset milyaran/triliunan. Manusia yang sukses dan pemenang sejati adalah dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga.
Keempat, Kesenangan dunia adalah kenikmatan yang menipu, manusia sering kehilangan kendali dan lupa mengarahkan hidupnya berorientasi Akhirat. Pencapaian dunia seringkali menyeret kita hingga seakan-akan hidup akan selamanya.
Kematian Datang Mengejutkan dan Tidak Dapat Ditunda
Baca Juga: Belajar dari Sirah: Memahami Islam yang Benar
Kematian seringkali datang secara mengejutkan tanpa diduga, seperti kabar tentang seorang selebgram yang tampak sehat, atau kerabat/teman sejawat yang tiba-tiba selesai dari kehidupan dunia.
Kematian pasti terjadi, namun saat kedatangannya seringkali tak terduga. Saat ajal tiba, ia tidak dapat ditunda atau dimajukan meski sesaat. Allah Ta’ala berfirman:
فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya: “Maka apabila ajal mereka telah tiba, mereka tidak dapat menundanya meski sesaat dan tidak dapat memajukannya.” (Surah al-A’raf: 34).
Oleh karena itu, setiap kematian yang terjadi di sekitar kita seharusnya menjadi nasihat dan semangat untuk bertaubat serta memperbaiki diri demi kehidupan akhirat.




