Allah Memuji Ketakwaan Bilal Bin Rabah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”(QS. Al-Hujarat :13). Merekalah yang paling cepat menyambut seruan Allah Subhanahu wata’ala dan Rasulnya yang paling takut kepada Allah, menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah Subhanahu wata’ala.

Salah seorang ulama pernah mengatakan:”Jika engkau mau melihat bagaimana Allah memuliakan dirimu maka lihatlah bagaimana Allah memudahkan untukmu untuk melakukan amalan – amalan sholeh dan jika engkau hendak melihat bagaimana Allah menghinakan dirimu maka lihatlah bagaimana engkau merasakan kelezatan ketika engkau bermaksiat kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Diantara sebab diturunkan ayat diatas sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama dalam buku – buku tafsir adalah ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam hendak menaklukkan kota makkah pada 8 hijriyah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat menaklukkan kota makkah dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallamsebelumnya terusir dari kampung halamannya  beliau memasuki kota makkah dengan al izzah kemulian yang Allah Subhanahu wata’ala berikan kepada beliau, oleh karenanya ketika beliau berada diatas kendaraanya beliau menundukkan kepalanya dan terlihat beliau terharu sambil membaca firman Allah Subhanahu wata’ala mengingat bagaimana beliau dimuliakan oleh Allah Subhanahu wata’ala pada hari itu.

Rasulullah menghancurkan berhala- berhala sesembahan – sesembahan selain Allah  dirumah Allah Azza Wajalla hingga masuk waktu sholat  setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membersihkan ka’bah dan berhala-berhala yang masih memenuhi ka’bah dan yang ada disekelilingnya , Rasulullah kemudian berkata:”Mana dilangit” (Yang beliau maksud adalah Bilal Bin Rabah yang dulu dikota makkah disiksa oleh majikannya dengan dijemur ditengah matahari, beliau dihimpit batu besar agar beliau meninggalkan keimanannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam namun dengan kokoh beliau mengatakan:”Ahad, ahad, ahad” bahkan beliau berkata:”Andaikan ada perkataan yang paling membuat mereka marah yang saya tahu selain ahad maka saya akan mengucapkannya“, dan pada hari itu Allah Subhanahu wata’ala memuliakan beliau dan sebelumnya telah diberi kabar gembira oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam seorang mantan budak berkulit hitam dari negeri habasyah yang dibebaskan oleh Abu Bakar As Siddiq, Nabi mengabarkan bahwasanya langkah – langkah kakinya didengarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam didalam surga, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:”Dimana dia”, Bilal berkata:”Saya Ya Rasulullah”, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan:”Kumandangkan azan”, beliau berkata:”Dimana.?”, Nabi mengatakan:”Dipunggung ka’bah tempat yang paling mulia yang dijadikan oleh Allah Subhanahu wata’ala dipermukaan bumi ini“.

Naiklah Bilal bin Rabah Radhiyallahu ‘anhu Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abi Mulaikah bahwa fat-hu Makkah (penaklukan kota Makkah), Bilal naik ke atas Ka’bah untuk mengumandangkan azan. Beberapa orang berkata:“Apakah pantas budak hitam ini azan di atas Ka’bah ?” Maka berkatalah yang lain:“Sekiranya Allah membenci orang ini, pasti Dia akan menggantinya.” Ayat ini (Al-Hujurat: 13) turun sebagai penegasan bahwa dalam islam tidak ada diskriminasi, yang paling mulia adalah yang paling bertakwa.

Adapun orang Quraisy pada waktu itu diantara mereka tentu mereka sudah ketakutan dengan kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersama dengan para sahabatnya, mereka khawatir Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam balas dendam akan tetapi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memaafkan mereka.

Sekarang Bilal bin Rabah Radhiyallahu ‘anhu tidaklah disebut namanya kecuali ada rasa cinta didalam hati kita bahkan ada sebagian diantara kita menamakan anaknya dengan Bilal, beliau adalah sahabat yang paling panjang lehernya dihari kiamat sebagai muazzin Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Adapun Abu Lahab tidak ada orang muslim yang menamakan anaknya dengan Abu Lahab padahal beliau paman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam  yang mulia berdasarkan nasab, bahkan beliau dilaknat oleh Allah Subhanahu wata’ala sebagai penghuni neraka karena menolak dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengumpulkan kabilah – kabilah arab beliau berkata:”Andaikan saya menyampaikan kepada kalian ada musuh yang siap menyerang dari balik bukit ini apakah kalian mempercayai aku, kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka berkata:”Ya, karena kami tidak mendapati engkau berdusta”, beliau sudah dikenal dengan Al Amin, akhirnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallammengatakan:”Katakan tidak ada tuhan selain Allah“, beliau mendakwahkan tauhid pada waktu itu. Apa kata Abu Lahab:”Celaka engkau wahai Muhammad hanya untuk mendegarkan ucapanmu ini kemudian engkau mengumpulkan kami, kami meninggalkan aktifitas kami, keluarga kami, lalu engkau mengumpulkan kami hanya untuk mendengar celotehanmu itu, maka turunlah Surah yang melaknat Abu Lahab dan Istrinya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ ١ مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ ٢ سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ ٣ وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ ٤ فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ ٥

  1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa .
  2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
  3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
  4. Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar .
  5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.

(QS. Al Lahab :1-5)

Abu Lahab orang quraisy yang terpandang tetapi tempatnya adalah neraka adapun Bilal bin Rabah Al Habasy tempatnya didalam surga. Bilal bin Rabah mulia dengan ketakwaannya kepada Allah Subhanahu wata’ala adapun Abu Lahab hina dan binasa dengan kekufurannya kepada Allah Subhanahu wata’ala dan apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, semoga kita termasuk hamba Allah Subhanahu wata’ala yang mulia dengan ketakwaan kepadanya sekalipun didunia ini kita terlihat hina dimata manusia karena orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.

Wallahu a’lam Bish Showaab 


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Kamis, 04 Rajab 1440 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : http://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here