Barang Siapa yang Mengerjakan Kebaikan Niscaya akan Melihatnya

Masjid
Ilustrasi Alam dan masjid/Istock

Harmantajang.com – Islam merupakan agama yang mengedepankan keadilan apalagi dlam hal amal ibadah, dan barangsiapa yang mengerjakan kebaikan niscaya akan melihat dan mendapatkan balasannya.

Bersungguh-sungguh di dalam Beribadah

Allah kemudian pada ayat berikutnya yang disebutkan oleh Imam An Nawawi:

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا

“Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan”. (QS. Al-Muzammil: 8).

At Tabattul yaitu bersungguh-sungguh didalam beribadah dengan penuh kekushuan mengharapkan keridahaan Allah sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Baca Juga: Dosa kepada Allah dan Sesama Manusia

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. (QS. Al-Insyirah: 7).

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya”. (QS. Al-Zalzalah: 7).

Ayat ini memberikan kepada kita motivasi untuk bermujahadah bersungguh-sungguh didalam beribadah.

Sekecil Apapun Kebaikan Pasti Dibalas

Dalam surah Al Muzzammil ayat yang ke 20, Allah berfirman:

“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya”.

Sekecil apapun dari kebaikan yang engkau kerjakan maka akan engkau mendapatinya disisi Allah dan itu lebih baik dan lebih besar pahalanya karena dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

Dalam surah Al-Baqarah ayat yang ke 273, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

Baca Juga: Mereka yang Menemani Rasulullah di Surga

وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

“Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui”.

Salah seorang salaf pernah menyuruh istrinya membuat makanan yang lezat, enak yang disukainya, setelah makanan itu selesai dibuat oleh istrinya ia kemudian memanggil orang gila dan memberikan makanan itu kepadanya, istrinya berkata:

”Saya sudah capek memasak enak buat engkau ternyata engkau memberikan kepada orang gila itu yang mana dia tidak mengenalmu dan dia juga tidak berterima kasih kepadamu“, ia berkata:”Betul dia tidak mengenalku tetapi Allah Subhanahu wata’ala mengenal dan mengetahui apa yang saya lakukan“.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here