Harmantajang.com – Mari beramal tanpa lelah, menuai pahala tanpa batas sebab setiap kebaikan yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah tidak akan pernah sia-sia. Amal shalih, sekecil apa pun, akan menjadi tabungan berharga di sisi-Nya.
Konsistensi: Harga Mati dalam Kehidupan Singkat
Dalam kesempatan hidup yang singkat ini, konsistensi beramal shalih, ibadah, dan ketaatan adalah prinsip penting yang tidak bisa diganggu-gugat. Setiap hari yang datang menandakan berkurangnya jatah kehidupan di dunia dan semakin mendekatkan kita pada Akhirat.
Ini menjadi pengingat untuk menilai bekal yang akan dibawa pulang. Karena itu, konsistensi beribadah dan beramal shalih bagi kita adalah harga mati, tidak bisa ditawar-tawar, dan harus terus diupayakan.
Waktu di dunia sangat terbatas, sementara perjalanan di akhirat abadi selamanya.Allah Ta’ala berfirman dan berpesan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Allah Ta’ala berfirman dan berpesan kepada Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Artinya:
“Dan beribadahlah kepada Tuhanmu hingga kematian datang kepadamu.” (Surah al-Hijr: 99).
Ayat ini mengingatkan bahwa misi utama di dunia adalah mengisi waktu dengan ibadah dan amal shalih hingga tiba saat kematian. Kita berlomba dengan ajal, sebab jika ajal tiba, kesempatan beribadah dan beramal shalih telah ditutup oleh Allah.
Baca Juga: Akan Tiba, Kematian yang Sering Terlupakan
Pesan ini ditujukan bahkan kepada manusia paling sempurna, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang menghabiskan hidupnya dalam ibadah, dakwah, jihad, dan amal shalih.
Nabi Isa ’alaihissalam juga menyatakan wasiat dari Allah:
وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
Artinya:
“Dan Dia mewasiatkan padaku untuk (menunaikan) shalat dan zakat selama aku masih hidup.” (Surah Maryam: 31).
Pernyataan “Selama aku masih hidup” ini menunjukkan konsistensi beramal shalih selama hayat masih dikandung badan.
Rahasia Cinta Allah: Berkelanjutan Walaupun Sedikit
Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang paling berkelanjutan (konsisten) meskipun sedikit. “Berkelanjutan meskipun sedikit” itulah rahasia utama orang-orang shalih yang diajarkan oleh Rasulullah dan inilah rahasia untuk memantaskan diri mendapatkan cinta Allah.
Dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman bahwa hamba yang terus-menerus mendekatkan diri kepada-Nya dengan ibadah-ibadah sunnah (nawafil), maka Allah akan mencintainya.
Jika Allah mencintai seorang hamba, hasil yang dicapai sangat luar biasa: Pertama, Allah menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar. Kedua, Allah menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat.
Ketiga, Allah menjadi tangannya yang dengannya ia memegang. Keempat, Allah menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan. Kelima, Jika ia meminta, niscaya akan diberikan. Dan, Keenam, Jika ia memohon perlindungan, niscaya akan dilindungi.
Bila seorang hamba telah diliputi cinta Allah, seluruh hidupnya akan berjalan dalam panduan dan petunjuk Allah. Ia hanya akan mendengar, melihat, menggunakan tangan, dan melangkah kaki menuju apa yang diridhai dan dicintai oleh Allah.
Baca Juga: Renungan Kematian: Pelajaran dari Surah Al-Mu’minun dan Alam Barzakh
Dampak Dahsyat Konsistensi Amal Shalih
Konsistensi dalam beramal shalih, terutama ibadah-ibadah sunnah, memberikan beberapa dampak dahsyat bagi kehidupan dunia dan akhirat:
Pertama, menyempurnakan Ibadah Wajib: Karena tidak ada yang menjamin kesempurnaan ibadah wajib, ibadah-ibadah sunnah yang dilakukan secara konsisten akan menyempurnakan segala kekurangan ibadah wajib saat dihisab pada Hari Akhir.
Hal pertama yang dihisab adalah shalat fardhu; jika ada kekurangan, Allah Azza wa Jalla akan melihat apakah hamba tersebut memiliki shalat sunnah untuk menyempurnakannya.
Kedua, pahala tetap dicatat saat berhalangan: Seorang hamba yang konsisten melakukan ketaatan saat lapang dan sehat, apabila ditakdirkan sakit atau bepergian jauh sehingga tidak sempat melakukan amal shalih yang biasa ia lakukan, ia tetap mendapatkan pahala amal shalih yang biasa dilakukannya.
Ketiga, memudahkan pertolongan saat kesulitan: Konsistensi dalam kebaikan dan ketaatan di saat lapang akan memudahkan jalan keluar dan turunnya pertolongan Allah Azza wa Jalla saat kita terhimpit dalam kesulitan dan musibah.
Siapa yang ingin doanya dikabulkan oleh Allah saat kesulitan dan kesempitan, maka hendaklah ia memperbanyak doa di saat lapang.
Keempat, memudahkan jalan ke akhirat: Dengan konsistensi beramal shalih, Allah akan meringankan dan memudahkan perjalanan kita di Akhirat hingga menginjakkan kaki ke dalam Surga-Nya.
Maka, betapa besarnya kerugian bagi seorang insan yang dikuasai oleh kemalasannya dan dijajah oleh cinta dunia, hingga ia mengabaikan karunia-karunia dahsyat yang telah disiapkan oleh Allah bagi siapa saja yang berkonsisten dalam ketaatan dan amal shalihnya.




