Harmantajang.com – Dalam hadistnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan:
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : “اَلصَّمْتُ حِكَمٌ، وَقَلِيْلٌ فَاعِلُهُ
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Diam adalah hikmah dan sedikit pelakunya (sedikit yang melakukannya)”. (HR Imam Al Baihaqi)
Lisan kata Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu dimana beliau pernah memegang lidahnya dan berkata:
”Ini yang bisa menyebabkan saya binasa dan dimasukkan ke dalam neraka”.
Rasulullah memberikan kaidah sebagaimana dalam hadist, Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam”. (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47).
Namun tidak selamanya diam itu hikmah, misalnya dia melihat kemungkaran yang harus dia ingkari dan dia mampu untuk mengingkari kemungkaran tersebut maka diamnya itu berdosa.