Harmantajang.com – Allah Subhanahu wa ta’alaberfirman:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak”. (QS. Ibrahim: 42).
Ayat ini peringatan bagi orang-orang yang berbuat dzalim, boleh jadi anda dengan kedzaliman tertawa dan bangga namun orang yang terdzalimi berdoa diakhir malam kemudian doanya diangkat ke langit.
Baca Juga: Nasib Malang, Enggan Memberi Makan Orang Miskin Asbab Seorang Dimasukan ke Saqar (Neraka)
Dalam hadist qudsi ketika doa yang terdzalimi diangkat ke langit, Allah kemudian berkata:”Dengan kekuasaannku, dengan kemuliaanku saya akan menolongmu walaupun sekian waktu yang lama”.
Jika tidak mendapatkan balasannya di dunia maka dihari kemudian, jika saja kambing yang bertanduk pernah menanduk kambing yang tidak bertanduk dibangkitkan dihari kemudian untuk di qishas setelah itu dikatakan jadilah kalian tanah, setelah hewan – hewan itu jadi tanah, orang-orang kafir berkata:
”Aduhai andaikan saya juga seperti tanah“. Dalam ayat selanjutnya, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
فَكَذَّبُوهُ فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْبِهِمْ فَسَوَّاهَا
“Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah)”. (QS. Asy-Syams: 14).
Baca Juga: Susah Diukur, Bagaimana Cara Menjaga Keikhlasan? (Q & A Part 24)
Khudar ibn Salif hanya sendiri menyembelih unta itu namun mengapa dalam ayat diatas disebutkan kata “Mereka”.
Faedah yang bisa diambil dari ayat ini yaitu ketika ada kemungkaran yang terjadi dan seseorang tidak mencegahnya dan ia ridha dengan kemungkaran itu maka ia juga mendapatkan azab. Inilah bahaya dari sebuah kemungkaran, terkadang ketika kita mencegah kemungkaran ada yang berkata:
“Emangnya kau sudah suci urus dirimu sendiri kenapa mengurus orang lain”, padahal maksiat jika dibiarkan maka juga akan menimpa orang yang tidak berbuat maksiat.