Harmantajang.com – Suatu waktu ada seorang sahabat datang kepada Rasulullah dan berkata:”Ya Rasulullah sungguh telah turun ayat kepada anda yang memberatkan kami”, Nabi bertanya:“Apa itu”,
Mereka kemudian membaca firman Allah:
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu“. (QS. Al-Baqarah: 284-286).
“Ya Rasulullah jika yang semua kita sembunyikan bisikan-bisikan jiwa juga dihisab pada hari kiamat maka tidak ada yang selamat”. Iini menunjukkan kefakiran para sahabat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada mereka:
Baca Juga: Beruntung, Saudara Seiman Kelak Bisa Menjadi Sumber Syafaat
”Maukah kalian seperti orang-orang yahudi yang ketika turun ayat kepada mereka, mereka berkata:”kami mendengar dan kami tidak bisa mengikutinya”. Beginilah sifat orang-orang yahudi yang mana Allah menguji hati -hati mereka.
Nabi berkata:”Tapi katakan saya mendengar dan saya mentaati”, disini Nabi mengajarkan kepada para sahabat dan kepada kita semua ketika berhadapan dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah secerdas apapun jangan berbuat sombong dihadapan Allah Subhanahu wata’ala.
Banyak orang baru belajar sedikit tentang agama sudah mampu mengkritik syariat Allah Subhanahu wata’ala, dengan segala kepongahan dan kesombongan dia menganggap dirinya cerdas dan cendikiawan, Ia berkata:
Baca Juga: Menangkal Bahaya Sifat Riya, Terapkan 4 Langkah ini!
“Ayat – ayat Al-Qur’an perlu direvisi atau tidak berlaku lagi dizaman kita“, siapa anda, anda tidak diberi ilmu kecuali sedikit. Oleh karena itu jika ada akal kita yang bertentangan dengan ayat Al-Qur’an dan hadist maka angan salahkan Al-Qur’an tapi salahkan akal kita yang sangat terbatas.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada para sahabat sikap ketika berhadapan dengan Al-Qur’an dan yang datang dari Nabi:”Sami’na wa ato’na“, akhirnya para sahabat kemudian mengatakan:
”Ya Rasulullah Sami’na Wa atona”, jika kita bersyukur maka Allah menambah nikmatnya dan jika kufur nikmat dicabut dan diganti dengan azab.