Harmantajang.com – Disebutkan diakhir surah Luqman, Allah Subhanahu wa ta’ala mengingatkan hari ketika seorang bapak tidak mampu menyelamatkan anaknya dan anak tidak mampu menyelamatkan bapaknya.
Sebab kelask di akhirat nanti mereka sibuk masing-masing dengan urusannya dihari perhitungan. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS. Luqman: 33).
Baca Juga: Salat yang Ditunaikan Lebih Baik Ketimbang Dunia dan Seisinya
Bahkan yang lebih dahsyat dari itu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً
“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan”. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).
Tidak ada gunanya sendal pada hari kiamat, jangan biasakan menggunakan sendal yang bukan punya kita karena bisa menjadi azab dihari kemudian. Aisyah ketika mendengar hadist ini beliau berkata:
”Bagaimana dengan auratnya laki-laki dan perempuan saling memandang antara yang satu dengan yang lain”, Nabi berkata:
Baca Juga: Terhindar dari Nasib Buruk, Apa Resepnya? (Q & A Part Part 19)
”Urusan pada hari itu lebih dahsyat dan mereka tidak lagi saling berfikir untuk memandang antara yang satu dengan yang lain“, sama halnya orang-orang yang berada diatas pembaringan karena sakit keras dan hanya menanti kematian,
Dibalik jendela dia melihat bangunan-bangunan mewah, kendaraan yang lewat itu tidak adalagi gunanya dia hanya ingin berharap menginfakkan semua hartanya.
Hikmah yang dapat diangkat dari penjelasan semua ini ialah kelak kita semua akan berdiri dan bersama dengan amal kebaikan kita masing-masing. Tidak ada lagi yang bisa menyelematkan kita kecuali amal ibadah kita sendiri.