Harmantajang.com – Dalam Islam, alam semesta banyak dijelaskan seperti Bulan, Siang dan Malam yang dapat di Tadabbur dalam Surah Asy-Syams Ayat 2.
Apabila Bulan Mengiringinya (Matahari)
Allah berfirman:
وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا
“dan bulan apabila mengiringinya”. (QS. Asy-syams: 02).
Yaitu bulan yang muncul mengiringi terbenamnya matahari dan dalam beberapa ayat Allah menyebut beberapa bulan:
وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ
“Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing”. (QS. At-Takwir: 18).
Semua ibadah yang disyariatkan oleh Allah Subhanahu wata’ala menjadikan bulan sebagai patokan kecuali sholat 5 waktu:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. (QS. Al-Baqarah: 189).
Baca Juga: Barang Siapa yang Mengerjakan Kebaikan Niscaya akan Melihatnya
Bulan Menjadi Petunjuk dalam Ibadah
Terutama masalah ibadah seperti haji dibulan dzulhijjah dimulai dari syawal, dzulqaidah, dzulhijjah kemudian puasa ada yang disebut ru’yatul hilal (melihat bulan) termasuk juga masalah iddah.
Ketika seorang wanita diceraikan oleh suaminya atau yang ditinggal mati oleh suaminya, kemudian perhitungan zakat harta tidak menggunakan penanggalan syamsyiah tetapi qamariyah atau hijriyyah.
Jadi semua menggunakan ukuran bulan kecuali sholat 5 waktu yang menjadikan matahari sebagai patokan sebagaimana yang dituntunkan oleh Jibril ‘Alaihissalam kepada Rasulullah setelah perjalanan isra dan mi’raj, Jibril datang pada hari berikutnya mengimami Nabi secara berturut-turut selama 2 hari untuk menjelaskan waktu – waktu sholat kepada beliau.
Faidah yang disebutkan oleh Al Allamah At Thahir bin Asyur Rahimahullah beliau berkata:
”Allah Subhanahu wata’ala memulai menyebut matahari sebagai syarat akan tersiarnya dan tersebarnya agama islam ke seluruh penjuru dunia sebagaimana matahari cahayanya tersebar ke seluruh penjuru dunia dan itulah islam sebagaimana janji dari nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam”.
Baca Juga: Pentingnya untuk Selalu Thaharah (Bersuci dari Najis)
Islam akan Memasuki Segala Tempat Baik
Islam akan memasuki semua tempat baik rumah mewah, rumah yang sederhana dimanapun di seluruh penjuru dunia, islam ibaratnya seperti air semakin ditahan maka ia semakin meluap dan mencari jalan yang lain karena ini adalah agama yang ditolong oleh Allah Subhanahu wata’ala.
Terkadang islam redup disebuah tempat dan ini Sunnatullah namun itu cuma waktu yang singkat bahkan mungkin Allah akan memunculkan islam ditengah negeri orang-orang kafir. Kita semua tahu islam mulai tersebar di Eropa, Amerika oleh karenanya semakin islam difitnah maka semakin banyak yang penasaran untuk mempelajarinya.
Sehingga banyak yang menyatakan diri masuk ke dalam islam, puncaknya negara-negara kafir saat ini membuat undang-undang untuk melarang syariat islam seperti cadar, hijab, azan dll hal itu menunjukkan islam semakin mengusik mereka karena tersebar dimana-mana.
Allah berfirman:
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai”. (QS. At-Taubah: 32).