Harmantajang.com – Para ulama mengatakan: ”Seseorang tidak akan dikatakan hamba yang pandai bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala kecuali dia mengumpulkan 3 bentuk kesyukuran.
1. Bersyukur dengan hati
Bersyukur dengan hati yaitu meyakini bahwasanya segala nikmat itu datangnya dari Allah Subhanahu wata’ala dan tidak ada satupun nikmat kecuali datangnya dari-Nya.
Allah Ta’ala Berfirman:
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”(QS. An Nahl : 53).
Ketika pertama kali mendapatkan suatu nikmat, maka pertama kali yang harus dilakukan adalah bersyukur dengan hati lalu kembalikan kepada Allah bahwanya kita dapat merasakan nikmat tersebut kecuali taufik dari-Nya.
2. Bersyukur dengan lisan
Diantara cara bersyukur dengan lisan selain memuji Allah Subhanahu wata’ala atas nikmat tersebut adalah dengan menceritakan nikmat tersebut kepada orang lain dalam rangka untuk bersyukur kepada-Nya.
Namun bukan untuk berbangga dengan nikmat tersebut kepada manusia. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
“Adapun mengenai nikmat Rabbmu, maka ceritakanlah”. (QS. Adh-Dhuha:11).
Namun hendaknya tidak menceritakan kepada setiap orang akan tetapi ceritakanlah kepada orang yang kita percaya dan kenal dengan sifat dan akhlaknya serta keimanannya kepada Allah Subhanahu wata’ala.
3. Bersyukur dengan anggota tubuh mengerjakan amalan sholeh dan keta’atan kepada Allah Subhanahu wata’ala
Puncak dari kesyukuran adalah beramal dengan anggota tubuh dengan menggunakan nikmat tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Didalam Al-qur’an ketika Allah berbicara kepada Nabi daud Alaihissalam dimana Nabi Daud Alaihissalam diberikan kerajaan oleh Allah Subhanahu wata’ala gunung dan burung–burung ikut bertasbih bersamanya.
Lalu Allah Subhanahu wata’ala perintahkan untuk bersyukur dengan beramal sholeh, sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala:
اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْراً وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Wahai keluarga Dawud beramallah sebagai bentuk syukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali di antara para hamba-Ku yang bersyukur”.(QS. Saba’: 13).
Begitu pula dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para sahabatnya dalam perang badar dimana jumlah kaum muslimin sebanyak 314 melawan 1000 pasukan kafir dan akhirnya kaum muslimin menang.
Setelah itu Allah Subhanahu wata’ala mengingatkan kaum muslimin bahwa kemenangan pada perang badar adalah salah satu nikmat yang besar yang harus disyukuri kepada Allah Subhanahu wata’ala.