Dimudahkan saat Sakaratul Maut, Bukti Kasih Sayang Allah!

Ilustrasi seorang meninggal/Istock

Harmantajang.com – Seperti diketahui, Allah mengutus para malaikat-Nya untuk memberi kabar gembira kepada hamba-Nya yang beriman dan istiqamah di atas agama yang sempurna ketika menghadapi sakaratul maut. Ini adalah bukti kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya.

Namun, sebaliknya jika orang kafir yang meninggal dunia maka didatangkan kain kafan dari neraka, ketika nyawa seseorang sudah sampai dikerongkongan semua yang ada disekelilingnya melihat orang yang sekarat dimana dia sudah berada dialam lain.

Dia sudah berpindah dari alam ghaib ke alam syahadah, dia sudah melihat malaikat datang, oleh karenanya pada saat kondisi demikian taubat tidak bermanfaat lagi ketika nyawa telah sampai di kerongkongan sama dengan Fir’aun.

Baca Juga: Waspada!, Fitnah Dajjal Menjadi Ujian Besar bagi Keimanan

Ketika Fir’aun baru beriman dan nyawa telah sampai dikerongkongan ia berkata:”Saya baru beriman dengan tuhannya Bani Israil“, Allah berkata:”Baru sekarang wahai Fir’aun, dulu engkau banyak melakukan kemaksiatan dan kerusakan“.

Dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ

“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di tenggorokan”. ( HR. At Tirmidzi (no. 3537).

Olehnya selama kita masih sehat dan masih bisa beraktifitas perbanyak taubat sebelum suatu waktu nyawa dicabut sampai dikerongkongan dimana taubat ditutup.

Ayat selanjutnya

وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ

“dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan?”. (QS. Al-Qiyamah: 27).

Orang-orang disekelilingnya akan berkata:”Siapa gerangan orang yang bisa mengobati orang yang sakit ini, coba datangkan dokter yang ahli, bawa keluar negeri berobat berapapun biayanya tidak peduli“.

Baca Juga: Jagalah Batasan-batasanmu, Niscaya Allah akan Menjagamu!

Pernah suatu kisah Harun Ar Rashid seorang khalifah ketika beliau sakit keras ia berkata kepada pengawalnya:”Bawa saya dimana saya akan dikuburkan”. Maka dibawalah beliau ditempat dimana dia akan dikuburkan, dengan penuh rasa tadarru atau menangis beliau berkata:

Wahai yang tidak hilang kekuasaannya kasihani hambamu ini yang telah hilang kekuasaaanya”.

Pesan dari ucapan ini ialah sejatinya tidak ada kekuasaan manusia yang abadi, sebab kekuasaan yang abadi itu hanya milik Allah dan tidak dimiliki semua makhluk terutama manusia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here