Harmantajang.com – Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ
“Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?”. (QS. At-Tin : 07).
Allah sudah menciptakan mereka dengan sebaik baik penciptaan kemudian diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala berbagai macam nikmat, namun mereka masih mendustakan Muhammad. Ini keterlaluan, Ayat selanjutnya Allah berfirman:
أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
“Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”. (QS. At-Tin : 8).
Baca Juga: Peringatan Rasulullah, Umur Semakin Tua namun Kerakusan Malah Semakin Muda
Makna dari بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ disini ada 2, yang pertama dari sisi penciptaan:
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”. (QS. Al-Mulk: 03).
Allah yang menciptakan segala sesuatu yang penuh dengan kemahiran tidak ada sedikitpun yang disebut dengan kekurangan dari apa yang diciptakan-Nya. Sebagaimana yang kita lihat di langit yang menjulang tinggi, gunung yang tinggi, lautan yang membentang luas.
Baca Juga: Jangan Merasa Sempurna, Tutupi Kekuranganmu dengan Taubat
Makna yang lain dari بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ dialah Allah Subhanahu wata’ala yang maha adil dan nanti pada hari kiamat dia menjadi hakim diantara hamba-hambanya, diantara mkhluknya yang dulu hidup di dunia.
Oleh karenanya jika di dunia ini kita tidak mendapatkan keadilan maka bersabarlah karena Allah akan mengembalikan keadilan itu untuk kita dihari kemudian nanti insya Allah.