Indahnya Ujian dan Cobaan Mereka

0
525

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Berikut ini beberapa kisah yang manarik dimana mereka diuji oleh Allah Subhanahu wata’ala namun mereka bersabar dengan ujian dan cobaan yang Allah Subhanahu wata’ala berikan kepadanya sehingga Allah Subhanahu wata’ala memberikan ganti dan balasan yang lebih baik sesuai dengan yang diinginkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

  1. Kisah ketika ibunda Nabi Musa ‘Alaihissalam menghanyutkan puranya Musa yang masih kecil disungai, setiap kali beliau mendengar prajurit fir’aun yang hendak masuk kerumahnya ia kemudian memasukkan Nabi Musa yang masih kecil kedalam kotak kecil kemudian ia ikat dengan tali dan memasukkan kotak tersebut ke dalam sungai sambil ia mengulur tali di belakang rumahnya ketika prajurit itu pergi maka ia kembali menariknya kemudian  Allah Subhanahu wata’alamengatakan kepadanya dalam surat Al-Qashshas ayat 7:

Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari Para rasul”. 

Kemudian Musa dihanyutkan oleh ibunya dan dipungut oleh istri fir’aun yang pada waktu itu sedang mandi dan ia belum memiliki anak ia kemudian berkata kepada suaminya fir’aun:”Kita tidak mempunyai keturunan anak laki-laki, maka jangan bunuh anak ini. Semoga ada manfaatnya untuk kita atau kita jadikan dia sebagai anak kandung kita.”, Fir’aun kemudian mengatakan:”Angkat saja ia sebagai anakmu adapun saya tidak”. Akhirnya Musa pun dirawat dalam rumahnya setelah itu dipanggillah wanita – wanita yang baru melahirkan untuk bisa menyusuinya namun pengaturan Allah Subhanahu wata’ala Nabi Musa tidak mau menyusu kepada siapapun kemudian Ibu Nabi Musa menyuruh kakaknya untuk mencari Nabi Musa yang hanyut, kakaknya kemudian pergi kepasar karena pasar merupakan tempat untuk mudah mendapatatkan informasi karena ditempat tersebut banyak orang yang menyebarkan informasi, ia kemudian mendengar dari kejauhan bahwa Musa telah diambil oleh istri Fir’aun, akhirnya kakaknya memberi usul kepada istrinya Fir’aun ia mengatakan:”Ibu saya juga menyusui” lalu ia dipanggil dan diberi upa dan ibunya pun menyusui Musa dalam istananya, ketika ia mengambil Musa ibunya tidak menyampikan bahwasanya ia adalah ibunya karena jika ketahuan akan membahayakan untuknya, ketika fir’aun melihat pemandangan ibunya Musa menyusui Musa akhirnya ia kemudian menyuruh ibu Musa tinggal di istana fir’aun untuk menyusui Musa dan diberi upah ”.

Inilah bentuk pengaturan Allah Subhanahu wata’ala kepada ibunya Musa yang bersabar atas ujian dan cobaan yang menimpanya tatkala ia menghanyutkan musa ia bersedih akan tetapi Allah Subhanahu wata’ala mengembalikan musa kepadanya.

2. Kisah anak kecil yang dibunuh oleh Khidir ‘Alaihissalam dalam surah al kahfi “ketika musa bertanya mengapa engkau membunuh anak yang tidak berdosa (apa yang dilakukan oleh Khidir adalah wahyu dari Allah Subhanahu wata’ala) beliau mengatakan:”yang saya lakukan ini bukan hasil ijtihad saya ini adalah ilmu yang Allah ajarkan kepadaku”.ntuk mengajar musa karena Musa pernah berkhutbah dengan bahasa yang fasih, pada waktu itu orang – orang kemudian tersentuh khutbahnya setelah berkhutbah ada yang kemudian bertanya kepadanya:”Ya Musa adakah orang di dunia ini yang lebih alim darimu, Musa mengatakan:”Tidak ada” Allah kemudian memberi pelajaran kepada Musa, ia kemudian diperintahkan oleh Allah untuk mencari seorang hamba yang bernama Khidir yang memiliki ilmu yang tidak dimiliki oleh Musa ‘Alaihissalam dan termasuk ilmu yang diajarkan Musa adalah ketika khidir membunuh anak kecil. Khidir kemudian menjelaskan bahwa anak tersebut memiliki kedua orang tua yang beriman dan kami khawatir nanti ketika dia telah dewasa dia akan membuat kekufuran kepada kedua orang tuanya, maksudnya tidak membalas jasa kedua orang tuanya dan durhaka kepada kedua orang tuanya. Oleh karennya kami menginginkan Allah Subhanahu wata’ala menggantikan dari kedua orang tuanya yang jauh lebih baik yang lebih sayang kepada kedua orang tuanya.

3. Kejadian yang menimpa Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha beliau adalah ibunya kaum muslimin istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dinikahi oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam setelah suaminya Abu Salamah Radhiyallahu ‘anhu meninggal, keluarga Abu Salamah adalah keluarga yang pertama hijrah ke madinah namun mereka tidak behijrah bersama – sama karena orang kafir quraisy memisahkan antara Ummu Salamah dan abu salamah maka berangkatlah abu salamah menuju madinah dan tinggallah Ummu Salamah kemudian beliau mendapatkan intimidasi dari orang – orang quraisy dan Abu Salamah ini sayang kepada keluarganya kepada istri dan anak – anaknya karena beliau sangat baik perilakunya pada Ummu Salamah dan ketika Ummu Salamah bersama anak – anak nya menuju madinah kembali mereka di pertemukan oleh Allah Subhanahu wata’ala namun Allah Subhanahu wata’ala menakdirkan lain tidak lama kemudian Abu Salamah meninggal dunia Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian mengajarkan kepada Ummu Salamah untuk membaca doa apabila tertimpa musibah:

Ya Allah berilah aku pahala pada musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti dengan yang lebih baik dari apa yang engkau ambil dariku”. Namun pada saat itu Ummu Salamah masih ragu mengucapkan doa tersebut karena begitu sayangnya kepada suaminya Abu Salamah namun karena keimanannya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ia kemudian mengucapkannya akan tetapi dalam hatinya masih bertanya – tanya adakah lelaki yang lebih baik dari Abu Salamah yang begitu penyayang kepada istri dan anaknya namun beliau mengucapkannya dengan keyakinan karena hal ini datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan ternyata setelah habis masa iddahnya datanglah utusan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk melamar beliau dan adakah suami yang lebih baik dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam akhirnya ummu salamah menjadi istri manusia terbaik dialah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

4. Begitu pula dengan Fatimah binti Qais Radhiyallahu ‘anha yang dilamar oleh 2 orang yaitu Muawiyah dan Abu Jahm kemudian beliau datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam , Ya Rasulullah saya dilamar oleh 2 orang Muawiyah dan Abu Jahm Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian berkata:”Muawiyah itu orang miskin dan tidak ada hartanya adapun Abu Jahm tidak pernah meletakkan tongkatnya (beliau suka safar dan bepergian jarang tinggal dirumah) namun Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan nikahi Usamah karena wanita ini taat kepada nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau dinikahi oleh Usamah tapi sebenarnya beliau tidak mau karena Usamah orangnya hitam namun karena perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallamakhirnya mereka menjadi suami istri, dari pernikahan mereka Allah Subhanahu wata’ala memberikan karunia yang sangat besar.

5. Kisah julaibib Radhiyallahu ‘anhu yang tidak laku dari pinangan seorang wanita sampai Rasulullah menyuruhnya untuk melamar seorang wanita, dimana wanita tersebut adalah wanita yang terkenal dimadinah datanglah julaibib Radhiyallahu ‘anhu kerumah wanita yang dimaksud oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian ia menemui keluarga dari perempuan yang hendak ia lamar, ayah wanita itu kemudian berkata:”Apa keperluanmu wahai julaibib

(kita tahu bahwasanya julaibib ini setiap datang melamar seorang wanita beliau ditutupkan pintu_Penj) namun beliau berkata:”Saya datang sebagai utusan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk melamar puteri anda”, awalnya ayahnya mengatakan Alhamdulillah, ayah seorang wanita sholeha tersebut mengira bahwasanya yang melamarnya adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Namun julaibib Radhiyallahu ‘anhu mengatakan:”Untuk saya” orang tuanya kemudian mengatakan:”Kalau untukmu, tunggu dulu sampai saya selesai bermusyawarah dengan ibunya”, ia kemudian menyampaikan kepada istrinya maksud dari kedatangan julaibib kerumahnya, ia berkata kepada istrinya:”Anak kita dilamar oleh Rasulullah Shallallahu ‘aliahi wasallam, istrinya kemudian mengatakan Alhamdulillah ini adalah sebaik – baik lamaran.

Karena orang tua dizaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mereka tidak menikahkan anak gadis mereka kepada para sahabat sebelum ditawarkan terlebih dahulu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak ada niat maka baru kemudian puteri mereka dinikahkan kepada sahabat yang lain.

Tapi suaminya mengatakan:”Untuk julaibib” akhirnya istrinya mengatakan:”Kalau untuk julaibib jangan dulu” namun ternyata anaknya yang sholeha mendengar dari kamarnya kemudian ia keluar menemui kedua orang tuanya dan bertanya:”Siapa yang datang melamar ku..?” kemudian dijawablah oleh orang tuanya dengan berkata:”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tapi bukan untuk beliau, akan tetapi untuk julaibib yang sudah kita kenal”.

Bahkan Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu mengatakan:”Orang madinah sudah saling berkomunikasi diantara mereka jangan sampai julaibib masuk kerumah kalian”.

Namun akhirnya kata wanita sholehah tersebut:”Apakah kalian menolak wahai bapak ibuku perintah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, nikahkan saya dengan julaibib”. Akhirnya wanita sholeha tersebut dinikahkan dengan julaibib dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan keduanya dengan mengatakan:”Ya Allah Curahkan kepada keduanya kebaikan yang banyak dan jangan engkau menjadikan kehidupannya menjadi miskin”,

Namun Subhanallah walaupun julaibib Radhiyallahu ‘anhu terlebih dahulu meninggal dunia kata Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu:”Setelah meninggalnya julaibib kami tidak mendapati seorang wanita dimadinah yang lebih kaya dan lebih dermawan dari istrinya julaibib Radhiyallahu ‘anhu”, inilah kebaikan yang Allah Subhanahu wata’ala inginkan untuknya.

Mulai detik ini jangan lagi ada yang pernah larut dalam kesedihan silahkan bersedih namun jangan larut dalam kesedihan gantungkan harapan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala, berbaik sangka kepada Allah Subhanahu wata’ala karena tidak ada sesutupun yang menimpa manusia melainkan kebaikan yang diinginkan oleh Allah Subhanahu wata’ala walaupun pada awal dan zahirnya adalah sesuatu yang buruk dimata kita ingatlah dibalik itu Allah menyiapkan pengampunan dosa, diangkat derajat kita disisi Allah Subhanahu wata’ala yang kemudian Allah Subhanahu wata’ala menggantikan dengan yang lebih baik disisinya, oleh karenanya dalam riwayat disebutkan kelak dihari kiamat orang yang mendapatkan musibah dan ujian dan melihat pahala yang telah disiapkan oleh Allah Subhanahu wata’ala ia kemudian berkata:”Aduhai andaikan hidupku dipenuhi dengan musibah dan ujian”, karena telah disiapkan pahalanya disisi Allah Subhanahu wata’ala. Selamat berbahagia dengan Qaidah kedua ini semoga Allah merahmati kehidupan kita.

Wallahu a’lam Bish Showaab 


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Kamis, 04 Rajab 1440 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : http://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here