Harmantajang.com – Dari Abu Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, dari Rasulullah Sallallāhu ‘alahi wa sallam bersabda: “Di antara kandungan Al-Qur’an ada surah berjumlah 30 ayat yang dapat memberi”. Yaitu surah “Tabārakallażi biyadihil-mulk”. (Dalam riwayat Abu Daud).
Sebagian ulama ada yang mengatakan dihafalkan atau dibacakan setiap malam, siang, sore atau malam. Namun shahi, dimaksud dalam hadist ini ialah memberikan perhatian yang khusus terhadap surah Al-Mulk. Oleh karenya, surah ini salah satu dari surah yang dianjurkan untuk kita pelajari dan tadarrus sebab kemuliaannya disebutkan langsung oleh Allah SWT.
Tentu Al-Qur’an memiliki keutamaa, baik yang disebutkan dalam Al-Qur’an itu sendiri ataupun yang disebutkan dalam hadist-hadist Rasulullah SAW. Namun ada beberapa yang dikhususkan Rasulullah tentu ini memberikan perhatiaan khusus misalnya keutamaan surah al-kahfi, al-baqarah, al-asr, atau surah Mulk.
Baca Juga: Penciptaan Siang dan Malam Merupakan Tanda Kebesaran-Nya (Tafsir Q.S Al-Lail Ayat 1-2)
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Q.S. Al.Mulk ayat 1:
تَبٰرَكَ الَّذِىۡ بِيَدِهِ الۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرُۙ
“Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu“.
Allah Subhanahu wa ta’ala memuliakan jiwa yang mulia. Makanya ketika mengucapkan tabarakah itu artinya kita memuji Allah. Misalnya, kita takjub dengan sesuatu kita mengucapkan masya Allah tabarakallah. Allah mengabarkan bahwa ditangannyalah segala kekuasaan dan sesuatu.
Artinya, dialah Allah pemilik segala sesuatu, mengatur segala sesuatu pada seluruh makhluk-Nya sesuai dengan keinginan-Nya dan inilah salah satu sifat dari Allah yaitu Al-Qayyum artinya yang mengatur urusan hamba-Nya.
Ini memberikan kita kekuatan, setelah kita mengetahui segalanya. Misalnya kita diperhadapkan dengan kesulitan, masalah berat, jika kita meyakini bahwa Allah mengatur segalanya maka semua akan teras ringan dan mudah. Oleh karenanya kita semua harus bersandar kepada Allah dan berbaik sangka kepada-Nya dalam kondisi apapun.
Baca Juga: Sempurnakan Kebaikanmu dengan Menyertakan Iman Didalamnya
Makanya Allah, mengatakan dialah Allah yang memuliakan dialah Allah pula yang menghinakan, dialah yang melampangkan hamba-Nya, menyempitkan hamba-Nya, Allah maha kekuasa dan mengetahui segala hikmah yang terjadi kepada Hamba-Nya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَلَوْ بَسَطَ ٱللَّهُ ٱلرِّزْقَ لِعِبَادِهِۦ لَبَغَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرٌۢ بَصِيرٌ
“Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat”. (Surat Asy-Syura Ayat 27).
Olehnya, Ketika berzikir kita bisa membacakan doa “Ya Allah, tiada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan dan tiada yang bisa memberi apa yang Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat kekayaan dan harta benda dari-Mu bagi pemiliknya”.