Jangan Menunggu Tua untuk Bertaubat

Seorang yang baik adalah mereka yang selalu bertaubat
Seoraang berdzikir dalam masjid/Unplash

Harmantajang.com – Jangan menunggu tua untuk bertaubat, perjalanan manusia dalam dunia tidak abadi sebab dia akan terikat oleh ruang dan waktu. Oleh karenanya, siapa yang tumbuh di atas ketaatan tanpa harus menunggu harus tua dulu mereka itulah yang beruntung.

Naungan Bagi Pemuda yang Taat

Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda:

«سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ»

“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …” (HR. Bukhari no. 1357 dan Muslim no. 1031).

Baca Juga: Keutamaan Sedekah: Membersihkan dan Mensucikan Hartamu!

Kemuliaan dan kekaguman layak diberikan kepada mereka (pemuda) yang tidak memiliki ketaatan kepada Allah dan tidak memiliko kecenderungan untuk memperturutkan hawa nafsu di masa muda.

Pada hakikatnya pada masa ini merupakan masa produktivitas bagi manusia. Oleh karenanya, berkumpul di dalamnya semua potensi untuk seseorang terjatuh dalam kemaksiatan ada kekuatan.

Jaga Masa Muda, maka Allah Menjaga Masa Tuamu

Masa muda adalah masa yang berapi-api, masa muda pula jiwa penantang seorang itu akan semakin memuncak. Namun jangan salah, seorang yang kuat ialah mereka yang mampu menjaga masa mudanya dengan kebaikan.

Sehingga barangsiapa yang mengisi masa mudanya dengan kebaikan maka Insha Allah masa tuanya kelak akan dimudahkan serta selalu dalam penjagaan dari Allah baik untuk dirinya maupun untuk istri, anak dan keturunannya.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah mengatakan:

احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ

Jagalah hak Allah, niscaya Allah akan menjagamu.” (HR. Tirmidzi, no. 2516 dan Ahmad, 1:293. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Baca Juga: Ketika Hidayah Menyapa, Itulah Hadiah Paling Berharga

Sebagian ulama menyebutkan bagi mereka yang membiasakan diri dalam ketaatan terutama ketika dia membiasakan diri dalam ketaatan di usia muda, pada saat ia memasuki usia tua usia sehingga tidak mampu lagi mengerjakan kebaikan-kebaikan yang ia lakukan di masa muda maka seakan Ia terus melakukan kebaikan itu dituliskan pahala untuknya.

Kematian Tidak Memandang Umur

Sekali lagi, mari kita kembali mengingat bahwa kematian itu tidak memandang apakah kita muda atau tua, miskin atau kaya, sehat atau sakit yang Namanya kematian saat waktunya tiba maka tidak ada yang mampu menolaknya.

Al-Qur’an Surah Al-Jumu’ah ayat 8, Allah  berfirman:

قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuimu. Kamu kemudian akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan”.

Oleh karenanya, mari menjadikan diri lebih baik dengan perbanyak taubat dan ibadah kepada-Nya dan jangan menunggu harus tua dulu sebab tidak ada jaminan seseorang bisa mencapai umur yang kita sebut tua.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here