Janganlah Berlebihan dalam Perkara yang Mubah

0
490
Ilustrasi ajakan stop/unsplash

Harmantajang.com – Segala yang sifatnya berlebih-lebihan tercela seperti pemborosan dalam berpakaian, makanan, minuman, tidur dan seterusnya yang bisa menjadikan seseorang menghabiskan waktunya pada suatu yang tidak bermanfaat walaupun tidak ada dosa didalamnya.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan”. (QS. Al Isra’: 26-27).

Dalam ayat lain juga disebutkan:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf: 31).

Manusian sebagai hamba yang lemah yang terkadang terjerumus dalam perbuatan tersebut disebabkan godaan syaithan. Tapi jangan berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wata’ala karena yang berputus asa dari rahmat-Nya hanyalah syaithan.

Adapun sebagai hamba, jangan berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wata’ala sebesar apapun dosa yang dikerjakan dimasa silam kembalilah kepada-Nya.

Oleh karenanya, sudah seharusnya manusia mencotohi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau adalah seorang rasul yang telah diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

Namun beliau setiap harinya bertaubat dan beristighfar kepada Allah Subhanahu wata’ala sebanyak 70 atau 100 kali. Sebagaimana diterangkan dalam hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here