Harmantajang.com – Dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ
“Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam”. (QS. Al-Mu’minun: 103).
Siapa yang ringan timbangan amalan kebajikannya dalam artian lebih berat keburukannya maka mereka itulah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri.
Baca Juga: Dijauhkan dari Neraka dan Dimasukkan ke Surga Merupakan Keberuntungan yang Hakiki
Mereka dzalim terhadap diri mereka sendiri dan mereka akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam dan dia kekal didalamnya. Terutama kepada mereka orang-orang kafir karena orang kafir kebaikan apapun yang mereka lakukan dengan kekufurannya semua kebaikannya dikali nol.
Tidak ada gunanya sama sekali, oleh karenanya ketika ‘Aisyah bertanya kepada Nabi tentang seorang lelaki dizaman jahiliyah yang terkenal dengan kedemawanannya, kebaikannya selalu memuliakan tamu, membantu orang lain.
Bahlam laki-laki itu memiliki akhlak yang baik yang bernama Abdullah ibn Jud’an, ‘Aisyah bertanya, apakah kebaikan-kebaikan yang ia lakukan dizaman jahiliyah itu bermanfaat baginya.
Mendengar hal tersebut, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:
Baca Juga: Zuhudlah Kamu Terhadap Dunia, Sebab Hari Kemudian itu Lebih Baik
”Sekali-kali tidak karena tidak pernah sekalipun ia berkata:”Rabbigfirli khatiati yaumaddin”, dia tidak pernah bertaubat kepada Allah dan tidak beriman kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Kesimpulannya ialah semua kebaikannya tidak ada nilainya dan yang ia dapat hanya balasan yang ada di dunia berupa dipuji oleh orang, ditambahkan rezekinya oleh Allah tapi diakhirat tidak ada nilainnya disisi Allah Subhanahu wata’ala disebabkan karena kekufurannya.