Ketika Alam Berbicara: Tentara Allah sedang Turun!

Alam
Ilustrasi gunung dan langit/Istock

Harmantajang.com – Seluruh makhluk Allah yang tersebar di alam semesta ini selalu tunduk setiap waktu dan ketika alam berbicara saat itu tentara Allah sedang turun dan siap untuk menghancurkan manusia dan membungkam kesombongan yang tiada habisnya. 

Allah menegaskan dalam Surah al-Muddatsir ayat 31:

وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ

Artinya: “Dan tidak ada yang dapat mengetahui (banyaknya) tentara-tentara Tuhanmu (wahai Muhammad) kecuali Dia. Dan tidaklah itu semua melainkan sebuah peringatan untuk manusia.”

Kita tidak akan pernah bisa mengetahui betapa banyaknya tentara-tentara Allah yang selalu siap di sekeliling kita, menanti perintah-Nya kapan saja untuk memberikan peringatan kepada manusia.

Wajah Ganda Tentara Allah di Dunia

Banyak elemen kehidupan yang kita anggap sebagai karunia, seketika dapat berubah menjadi tentara penghancur atas perintah Allah:

Baca Juga: Beramal Tanpa Lelah, Menuai Pahala Tanpa Batas!

Air (Air), tetesan air diciptakan sebagai sumber kehidupan, dan tubuh manusia terdiri dari 80% air. Namun, saat Allah menghendaki, tetesan air yang lembut itu dapat menjelma menjadi tentara penghancur yang sangat mengerikan. 

Dalam sejarah, air telah menunaikan perintah Allah, menghancurkan kehidupan manusia, mulai dari banjir terbesar di zaman Nabi Nuh ’alaihissalam hingga bencana Tsunami, yang seharusnya menjadi renungan untuk memperbaiki kualitas penghambaan kita.

Angin, hembusan angin menyejukkan dan menjadi medium bagi banyak proses kehidupan (misalnya proses berkembang biaknya tanaman). Angin juga dimanfaatkan nelayan dan pelaut dalam perjalanan mereka mencari nafkah. 

Namun, saat Allah menghendaki, angin yang lembut itu seketika berubah menjadi tentara penghancur yang tak bisa dilawan, seperti puting beliung dan tornado yang mampu memporak-porandakan kehidupan. Angin juga dapat membesarkan api kecil dan membakar semua yang ada di hadapannya.

Udara dan Mikroba, pada udara yang kita hirup setiap hari, bertebaran virus, bakteri, dan mikroba lainnya. Makhluk-makhluk ini selalu siap setiap saat menghabisi kehidupan manusia yang lemah. 

Contoh kecilnya terlihat dalam Pandemi Covid, di mana satu virus kecil saja dapat menghancur-berantakan kehidupan manusia.

Serangga: Serangga kecil yang tampak tak berdaya di dunia ini dapat menjelma menjadi prajurit penghancur yang menakutkan saat perintah Allah datang. Seekor nyamuk malaria atau nyamuk demam berdarah sudah cukup untuk menyiksa kehidupan manusia.

Peringatan dan Rasa Takut

Semua bencana dahsyat ini tidak lebih dari sebuah “peringatan kecil” bagi manusia untuk segera kembali kepada Allah Azza wa Jalla. Allah mengirimkan pesan-pesan peringatan itu agar di hati kita lahir rasa takut kepada Allah. 

Rasa takut inilah yang seharusnya mendorong kita untuk berhenti mendurhaka, berhenti menghamba pada dunia yang rapuh, dan berhenti memperturutkan nafsu dunia yang tak ada habisnya.

Sebagaimana firman Allah:

وَمَا نُرۡسِلُ بِٱلۡأٓيَٰتِ إِلَّا تَخۡوِيفا

 Artinya: “Dan tidaklah Kami mengirimkan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kecuali untuk menakut-nakuti (manusia).” (Surah al-Isra’: 59).

Hamba yang paling beruntung adalah hamba yang membuka hati dan pikirannya untuk menerima dan merenungkan tanda dan pesan yang dikirimkan oleh Allah. Hamba yang paling bahagia adalah yang segera menemukan rasa takutnya kepada Allah, sehingga ia kemudian segera datang bersimpuh dan bertaubat kepada-Nya.

Kengerian Akhirat Jauh Lebih Dahsyat

Jika tentara-tentara Allah di dunia saja sudah sedemikian mengerikan, maka tentara-tentara Allah di Akhirat, yang disiapkan untuk menyiksa para pendurhaka, tentu jauh lebih mengerikan. Akhirat adalah negeri pembalasan atas semua perbuatan yang kita lakukan di dunia ini.

Baca Juga: Pencabutan Ruh Manusia: Jalan Berbeda Menuju Alam Barzah

Al-Imam al-Qurthubi rahimahullah, saat menafsirkan Surah al-Muddatsir: 31, menyatakan bahwa maknanya adalah: 

“Tidak ada yang mengetahui seberapa banyak jumlah malaikat Tuhanmu (wahai Muhammad) yang telah diciptakanNya demi untuk menyiksa para penghuni Neraka, kecuali Dia, kecuali Allah Yang Maha terpuji”. 

Pernyataan ini merupakan jawaban atas hinaan Abu Jahal yang mengatakan bahwa Muhammad tidak punya pasukan kecuali 19 orang saja.

Manusia-manusia yang gagal memfungsikan hati, mata, dan pendengarannya untuk merenungkan semua ini diibaratkan seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka adalah orang-orang yang lengah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here