بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dari sahabat Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إذا أَكَلَ أحدُكُم فليأكلْ بيمينِهِ . وإذا شرِبَ فليشربْ بيمينِهِ . فإنَّ الشَّيطانَ يأكلُ بشمالِهِ ويشربُ بشمالِهِ
“Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya”. (HR. Muslim no. 2020).
Cukuplah hadist ini menjelaskan kepada seorang muslim ketika makan tidak lagi menggunakan tangan kiri karena dalam hadist Rasulullah bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka”. (HR Abu Dawud, hasan).
Rasulullah berkata dalam hadist diatas:”Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya”, ini adalah pengabaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada ummatnya, jadi siapa yang makan dengan tangan kirinya maka ia menyerupai makannya syaithan, tidaklah Rasulullah memerintahkan adab yang seperti ini baik berupa perkataan maupun beliau menegur secara langsung orang yang menyelisihi hadist kecuali didalamnya ada kebaikan, sebagaimana Amru ibn Abi Salamah anak tiri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang masih kecil dimana suatu ketika ia pernah makan bersama dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam satu nampan, Rasulullah mengajarkan kepadanya adab – adab makan dan kisah ini diceritakan sendiri oleh anak tersebut sebagaimana yang disebutkan dalam hadist:
: كُنْتُ غُلاَمًا فِي حِجْرِ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ، فَقَال لِي رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ، وَكُل بِيَمِينِكَ، وَكُل مِمَّا يَلِيكَ
“Sewaktu aku masih kecil, saat berada dalam asuhan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, pernah suatu ketika tanganku ke sana ke mari (saat mengambil makanan) di nampan. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: “wahai bocah, ucaplah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, serta ambil makanan yang berada di dekatmu”. (HR. Bukhari no.5376, Muslim no.2022).
Dalam hadist diatas kita diajarkan makan dengan membaca bismillah agar syaithan tidak ikut makan bersama dengan kita, jika kita lupa membaca bismillah kemudian masih sedang makan maka kita membaca doa: Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaah awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih). Rasulullah berkata barangsiapa yang membaca demikian maka apa yang dimakan oleh syaithan itu akan dia muntahkan.
Makan apa yang berada di dekatmu, jika makanan beraneka ragam maka tidak mengapa ia mengambil apa yang jauh darinya akan tetapi jika ia memilih bersabar dengan apa yang berada didekatnya maka itu lebih baik, misalnya jika ada makanan perjamuan diatas meja kemudian yang jauh dari kita ayam panggang sedangkan yang berada didekat kita telur dadar, jika kita bisa bersabar dengan apa yang ada didekat kita maka itu yang terbaik tetapi jika tidak ulama kita mengatakan:”Kecuali jika makanan beraneka ragam maka tidak mengapa dia mengambil makanan yang agak jauh dari dia yang penting jangan melanggar etika dan estetika atau bisa diminta orang yang ada didepan kita untuk memberikan jenis makanan yang hendak kita makan“.
Jadi makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan merupakan perintah dari Rasulullah, olehnya jika ada diantara kita yang berkata:”Tangan kanan pegang sendok dan dan tangan kiri pegang garpu”, ini tidak mengapa menggunakan alat yang seperti itu asalkan jika menggunakan garpu makanan yang sampai ke mulut harus dengan menggunakan tangan kanan dan tidak boleh dengan tangan kiri karena jika dengan mengggunakan tangan kiri maka ini perbuatan menyerupai syaithan yang dilarang oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, yang lebih afdhal adalah makan dengan menggunakan tangan kanan (tanpa alat) namun jika menggunakan alat seperti sendok atau garpu maka hal ini tidak terlarang karena ada jenis makanan yang tidak bisa dimakan dengan tangan kanan seperti pangsit atau coto sehingga membutuhkan sendok.
Jangan jadikan kekidalan sebagai alasan untuk makan dengan tangan kiri, insyaAllah bisa dengan tangan kanan selama kita membiasakan untuk melatihnya, adapun perkara yang lain boleh dengan menggunakan tangan kiri seperti tenis meja, badminton walaupun yang lebih afdhal adalah dengan tangan kanan karena menulis dengan tangan kanan lebih afdhal.
Pernah terjadi dizaman Rasulullah dimana beliau sementara makan kemudian ada yang makan bersama beliau dengan menggunakan tangan kiri, Rasulullah berkata kepadanya:”Makan dengan tangan kanan mu”, orang ini dengan sombongnya mengatakan:”Saya tidak bisa”, jadi orang ini dihalangi dengan kesombongannya, ini diantara bahaya menyelisihi sunnah terkadang Allah mempercepat hukumannya didunia sebelum akhirat, akhirnya Rasulullah langsung mendoakan orang ini dengan berkata:”Engkau tidak akan bisa selamanya”, perawi hadist ini mengatakan:”Tiba – tiba tangan kanannya lumpuh dan tidak bisa lagi ia gerakkan”, doa Rasulullah langsung di ijabah oleh Allah Subhanahu wata’ala, jadi biasakan diri kita dan ajarkan kepada anak – anak kita dirumah.
Andaikan ada orang yang menggunakan tangan kanan ketika makan sehingga tangannya menjadi kotor kemudian ia hendak minum dengan menggunakan tangan kiri karena ia beralasan bahwa tangan kanannya kotor sedangkan tangan kirinya bersih, kita katakan kepada orang yang seperti ini:”Apakah gelas yang anda pakai untuk minum dengan menggunakan tangan kanan yang kotor tidak akan di cuci lagi gelas tersebut“, pasti gelas yang kotor akan dicuci, lantas mengapa kita tidak menggunakan tangan kanan yang merupakan sunnah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, jadi utamakan sunnah, pernah kita bahas sebelumnya bahwa setelah makan jangan dicuci tangan sebelum menjilatnya atau menjilatkannya kepada orang lain (Anak atau istri) atau jika tidak bisa maka silahkan dicuci bersih.
Menurut ilmu kesehatan tidak baik setelah makan langsung minum, olehnya setelah makan biarkan terlebih dahulu beberapa menit setelah itu minum dengan menggunakan tangan kanan, jadi jangan jadikan kebiasakan makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri, dan jika kita survey rata – rata orang kafir mereka makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri padahal Rasulullah senantiasa menyelisihi orang kafir.
Wallahu a’lam Bish Showaab
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)