Mereka yang Menemani Rasulullah di Surga

Alam yang Indah
Ilustrasi suasana Alam yang Indah/Unplash

Harmantajang.com – Kebahagiaan tertinggi seorang hamba ialah ketika seseorang bisa menemani dan bersama Rasulullah di Surga kelak. Dikisahkan di dalam suatu hadist:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami Radhiyallahu ’anhu, beliau berkata:

كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي : سَلْ ، فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ ، قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ ، قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ  “.  رواه مسلم في ” صحيحه“(489).

Aku pernah bermalam bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu aku menyiapkan air wudhu`dan keperluan beliau. Lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku:”Mintalah sesuatu!”. Maka sayapun menjawab:”Aku meminta kepadamu agar memberi petunjuk kepadaku tentang sebab-sebab agar aku bisa menemanimu di Surga”. Beliau menjawab:”Ada lagi selain itu?”. “Itu saja cukup ya Rasulullah”, jawabku. Maka Rasulullah bersabda:”Jika demikian, bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak sujud (dalam shalat)”. (HR. Muslim, no. 489).

Kisah Kaum Ahlu Suffah

Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami Radhiyallahu ’anhu adalah sahabat yang mulia yang berkuniyah Abu Firash, dalam hadist ini beliau termasuk dalam ahlu suffah, Apa yang dimaksud dengan ahlu suffah?.

Ahlu Suffah yaitu orang-orang yang merdeka yang datang dari kota Madinah, mereka bukan budak akan tetapi mereka tidak memiliki tempat tinggal di Madinah sehingga mereka dibuatkan tempat tinggal dibelakang masjid oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Inilah mengapa disebut dengan Ahlu Suffah, adapun jumlah mereka puluhan terkadang sampai 70 atau 80 orang sahabat yang tinggal, jadi mereka tidak memiliki tempat tinggal sehingga mereka mengkhususkan diri menuntut ilmu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan termasuk sahabat tersebut adalah Rabi’ah ibn Ka’ab Al Aslami begitupula dengan sahabat yang mulia Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.

Rabi’ah ibn Ka’ab Al Aslami adalah pembantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki beberapa orang pembantu termasuk Rabiah sebagaimana hadist yang kita bahas begitupula dengan Abdullah ibn Mas’ud yang digelari (siwaknya dan sendalnya Rasulullah).

 Jadi Ibnu Mas’ud yang bertanggung jawab untuk selalu menyiapkan siwaknya Nabi atau yang mengamankan dan menyimpan sendalnya Rasulullah ketika beliau masuk ke Masjid atau ketika beliau melepaskannya.

Baca Juga: Membaca Tanda-tanda Kebesaran Allah

Bermalam Bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam

Ini menunjukkan semangat para sahabat untuk bermulazamah dan juga mengambil fawaid dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan sampai ketika mereka mendapatkan kesempatan untuk menginap bersama dengan Rasulullah maka mereka melakukannya.

Perlu diketahui bahwa Rasulullah diantara bai’at yang beliau ambil dari sahabatnya adalah agar sahabat itu tidak bergantung kepada siapapun dalam hajat dan kebutuhannya.

Sehingga ada dari kalangan sahabat ketika ia naik diatas kendaraannya  kemudian cambuknya jatuh dan ada saudaranya dibawah dia tidak meminta tolong kepada temannya namun dia turun seorang diri untuk mengambilnya.

Lalu mengapa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dikenal memiliki sahabat yang banyak membantu dan memenuhi kebutuhan beliau? ini bukan berarti beliau meminta mereka untuk membantu beliau bahkan Rasulullah sendiri sering membantu kebutuhan istrinya dirumah.

Ketika ‘Aisyah ditanya bagaimana kondisi dan keadaan Nabi dirumah, beliau berkata:”Beliau banyak membantu istrinya“, akan tetapi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melihat para sahabat ini senang untuk berkhidmah kepada beliau dan ini adalah pahala yang sangat besar.

Sehingga Rasulullah memberi kesempatan kepada mereka untuk menuntut ilmu baik yang ia dengarkan langsung dari perkataan dan nasehat Rasulullah atau yang mereka saksikan keseharian aktivitas Rasulullah karena beliau merupakan khudwah dan contoh bagi seluruh ummat manusia.

Baca Juga: Sungguh Celaka Orang yang Membaca Al-Qur’an Tetapi Tidak Mentadabburinya

Lalu Beliau Rasulullah Bersabda: “Mintalah Sesuatu!”

Nabi ingin membalas kebaikan dari sahabat yang mulia ini karena Nabi sendiri mengatakan:”Siapa yang berbuat baik kepada kalian maka berusahalah untuk membalas kebaikan itu jika tidak mampu maka doakan”.

Jadi Nabi ingin membalas kebaikan sahabat tersebut sehingga beliau menawarkan sesuatu karena jangan sampai sahabat ini memiliki kebutuhan, mungkin dia punya utang atau mungkin dia ingin menikah atau mungkin ia ingin memiliki rumah atau kebutuhan yang lain.

Namun sahabat yang mulia ini dan beginilah hati orang yang beriman ketika hidayah telah menyapa hatinya ia melihat dunia tidak ada dimatanya ia memandang kepada yang lebih tinggi dari materi dunia beserta isinya. ia sadar bahwasanya dunia ini sebanyak apapun yang dimiliki oleh seseorang suatu saat nanti dia akan meninggalkannya.

Sebanyak apapun yang kita dapatkan dari dunia ini cepat atau lambat jika bukan kita yang meninggalkannya maka dunialah yang akan meninggalkan kita, olehnya sahabat yang mulia ini menginginkan sesuatu yang kekal beliau berkata:

Aku meminta kepadamu agar memberi petunjuk kepadaku tentang sebab-sebab agar aku bisa menemanimu di Surga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here