Menjaga Sholat Subuh dan Ashar Menjadi Sebab Memandang Wajah Allah

Ilustrasi seorang sedang sholat/Detik.com

Harmantajang.com- Ketika dihari kiamat kita bercita-cita dimasukan kedalam surga dan kenikmatan surga disebutkan oleh Allah Subhanahu wata’ala didalam Al-Qur’an:

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ ۖ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya”. (QS. Yunus: 26). 

Ayat diatas ditafsirkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam, yang dimaksud tambahan adalah memandang wajah Allah Subhanahu wata’ala, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ. إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ

“Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat”. (QS. Al-Qiyamah:22-23).

Salah satu amalan untuk mendapatkan karunia tambahan kenikmatan tersebut sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadist:

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لاَ تَضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اْستَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَصَلاَةٍ قَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا

“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini (dalam permulaan hadits, diceritakan; waktu itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang melihat bulan yang tengah purnama). Kalian tidak berdesak-desakan ketika melihatNya (kalian tidak akan ditimpa kesulitan dalam melihatNya). Oleh karena itu, jika kalian mampu, untuk tidak mengabaikan shalat sebelum terbit matahari (Subuh) dan shalat sebelum terbenam matahari (Ashar), maka kerjakanlah”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Yang dimaksud dalam hadist diatas yang harus dijaga adalah sholat subuh dan ashar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here