Meraih Pahala Disisi Allah Subhanahu Wata’ala dari Perkara yang Mubah

Ilustrasi seorang muslim merenung/Unspalsh

Harmantajang.com – Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakr Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat”.(HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Nabi tidak mengatakan meninggalkan sesuatu yang diharamkan atau sesuatu yang didalamnya ada kemurkaan dan pelanggaran karena memang wajib untuk ditinggalkan hal yang seperti ini.

Tingkatan yang lebih tinggi dari meningalkan sesuatu yang tidak bermanfaat adalah ketika seseorang meninggalkan sesuatu yang kelihatannya bermanfaat untuk mengerjakan sesuatu yang lebih bermanfaat. Sebagaimana perkataan dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah:

“Bukanlah orang yang berakal yang mampu membedakan yang bermanfaat dengan yang tidak bermanfaat tetapi orang yang berakal itu adalah yang mampu mengerjakan yang lebih bermanfaat dari 2 hal yang kelihatannya bermanfaat”.

Mengapa demikian?, karena umur dan kesempatan yang Allah berikan kepada manusia terbatas dan tidak ada penyesalan yang lebih besar yang dirasakan oleh orang yang beriman dihari kemudian dibandingkan sedetik atau sesaat waktunya berlalu tanpa ia isi dengan ketaatan,

Olehnya, para As Salaf As Sholeh tidak mau melewatkan waktunya tanpa amalan yang bisa memberatkan timbangannya dihari kemudian. Bahkan sampai mereka beristirahatpun mereka ikhtisab mengharapkan ganjaran disisi Allah.

Sebagaimana perkataan Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu: ”Sungguh aku harapkan pahala ketika saya tidur sebagaimana saya mengharapkan pahala ketika saya terjaga”.

Jadi sampai ketika tidur dia niatkan untuk mengumpulkan tenaga agar tenaga itu membuatnya lebih giat untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala, makan juga demikian.

Makan mubah tidak ada dosa dan tidak ada pahala didalamnya tetapi jika diniatkan untuk mendapatkan kekuatan agar fokus beribadah maka itu bisa berpahala disisi Allah Subhanahu wata’ala.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here