Penciptaan Manusia dan Terjadinya Hari Kiamat (Tadabbur Surah Al-Ghasyiyah)

Gedung
Ilustrasi gedung hancur/Istock

Harmantajang.com – Penciptaan Manusia dan Terjadinya Hari Kiamat (Tadabbur Surah Al-Ghasyiyah), seperti diketahui surah Al-Ghasyiyah terdiri dari 26 ayat 92 kata 381 huruf, sehingga jika kita menyelesaikan surah Al-Ghasyiyah maka kita mendapatkan kebaikan pahala sebanyak 3810.

Diantara adab ketika Al-Qur’an dibaca adalah dengarkan dan simak dengan baik agar kita mendapatkan rahmat dari Allah terlebih lagi jika ikut membacanya untuk memadukan pahala dan keutamaan.

Keutamaan Membaca Surah Al-Ghasyiyah

Surah Al-A’la dengan surah Al-Ghasyiyah adalah 2 surah yang sering dibaca oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau memimpin sholat jum’at dan ketika beliau memimpin sholat idul fitri dan idul adha.

Ini menunjukkan keutamaannya karena pada 2 surah ini disebutkan tentang penciptaan manusia, terjadinya hari kiamat, kondisi yang akan terjadi pada hari kiamat dan semuanya terjadi dihari jum’at.

Pada sholat jum’at subuh disunnahkan membaca surah As-Sajadah dan Al-Insan, pada 2 surah ini juga disebutkan tentang penciptaan manusia dan hari kiamat sehingga inilah makna atau hikmah disyariatkan dan disunnahkan untuk dibaca agar kita mengingat akan hari tersebut (hari kiamat).

Baca: Bersama dengan Orang-orang yang ‘Benar’ Merupakan Upaya Menjaga Ketakwaan

Abu Dzar Al Ghifari Radhiyallahu ‘anhu salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Ya Rasulullah bagaimana gerangan zuhuf yang diberikan kepada Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam”, Nabi berkata:”Ayat – ayat yang ada didalamnya itu penuh dengan permisalan-permisalan”.

Bahkan dalam Al-Qur’an banyak permisalan yang disebutkan oleh Allah. Dalam zuhuf Ibrahim banyak permisalan-permisalan diantaranya yang disampaikan oleh Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wasallam yang didalamnya banyak fawaid.

3 Waktu bagi Mereka yang ‘Berakal’

Hendaknya bagi orang yang berakal itu memiliki 3 waktu”, maksudnya dia membagi waktunya 3 bagian dan ini pelajaran bagi kita agar membagi waktu keseharian kita yang 24 jam menjadi 3 bagian.

Sepertiga waktunya dia pergunakan untuk munajah kepada tuhannya, berdoa, berdzikir, menunaikan sholat, tilawah Al-Qur’an. Sepertiga yang kedua menggunakan waktunya untuk bermuhasabah atau mengevaluasi diri dari apa yang ia lakukan pada hari itu.jika yang ia kerjakan itu baik maka lakukan dan tingkatkan dan jika buruk beristighfar kepada Allah.

Sepertiga yang ketiga, dia gunakan untuk mencari nafkah baik berupa makan, minum dan nafkah untuk keluarganya ini diantara permisalan yang disebutkan dalam zuhuf Ibrahim yang menunjukkan bagaimana manusia diperintahkan untuk menyeimbangkan antara dunia dan akhiratnya dan hatinya senantiasa bergantung pada kehidupan akhirat.

Baca: Beribadah Merupakan Bentuk Kesyukuran Para Rasul Allah

Abu Dzar bertanya lagi:”Bagaimana Zuhuf Musa Ya Rasulullah”, Rasulullah menjawab:”Penuh dengan ibrah (pelajaran), ujar-ujar dan hikmah”. Ini diantara contoh -contoh yang ada dalam zuhuf musa dan banyak lagi yang lain.

Allah yang menurunkan Al-Qur’an dan dia pula yang menjaganya, Allah berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (QS. Al-Hijr : 09)

Inilah Al-Qur’an yang menjadi petunjuk kita yang kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, (HR. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here