Penciptaan Siang dan Malam Merupakan Tanda Kebesaran-Nya (Tafsir Q.S Al-Lail Ayat 1-2)

Ilustrasi Langit/Istock

Harmantajang.com – Surah Al-Lail adalah surah yang ke 92 dalam urutan mushaf, terdiri dari 21 ayat dan 71 kata, 310 huruf, barangsiapa yang membaca surah ini maka ia mendapatkan kebaikan 3100 dan Allah Subhanahu wata’ala melipatgandakan bagi yang diinginkannya.

Surah ini termasuk salah satu surah yang agung yang kandungannya menyebut keutamaan beberapa sahabat dan keutamaan beberapa sifat serta peringatan kepada mereka yang berpaling dari jalan Allah Subhanahu wata’ala.

Dalam surah ini kembali Allah Subhanahu wata’ala bersumpah pada 3 ayat yang pertama sebagaimana surah-surah sebelumnya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:  

وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى

“Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang“. (QS. Al-Lail: 1-2).

Baca Juga: Sempurnakan Kebaikanmu dengan Menyertakan Iman Didalamnya

Telah kita sebutkan 2 hal ini adalah merupakan 2 tanda-tanda kebesaran Allah bahkan salah satu diantara rahmat Allah, Allah berfirman:

وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya”. (QS. Al-Qashash:73).

Allah mempermisalkan malam sebagai pakaian, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

  وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا (10) وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا (11)

Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS. An-Naba’: 10-11). Mengapa demikian karena malam menyelimuti kita.

Baca Juga: Berburu Giveaway, Bagaimana Hukumnya? (Q & A Part 18)

Kami menjadikan siang itu untuk mencari maisyah (rezeki), diwaktu siang kalian mencari keutamaannya atau rezeki Allah agar kalian bersyukur kepada Allah dan pada ayat sebelumnya sebagaimana yang telah kita sebutkan dalam surah Al-Qasas.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ اللَّيْلَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِضِيَاءٍ أَفَلَا تَسْمَعُونَ

Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?”. (QS. Qasas: 71).

بِضِيَآءٍ  artinya cahaya yang membakar atau yang menyengat beda dengan nur, nur bercahaya tetapi tidak menyengat, olehnya Rasulullah mengatakan:

Sholat itu cahaya kemudian kesabaran juga cahaya”, sama-sama mengandung arti cahaya tetapi berbeda yang pertama cahayanya tidak mengandung menyengat dan yang kedua cahayanya menyengat karena kesabaran itu pahit dan berat.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

 قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”. (QS. Qasas: 72).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here