Harmantajang.com – Pernah suatu hari Nabi Musa dan Khadir berada dipinggir pantai hendak mendatangi sebuah tempat dan membutuhkan kendaraan atau tumpangan disana ada perahu yang dibawa oleh pemiliknya.
Perahu yang bagus, cantik dan indah dan pemiliknya ini mengenal Khadir sebagai hamba yang sholeh. Makanya keduanya dipersilahkan untuk naik diatas perahu gratis tidak perlu bayar, ini sebagai bentuk berkhidmah kepada ahlul ilmu.
Ini juga menunjukkan tentang bolehnya seorang ahlu ilmu menerima sesuatu dari orang lain selama dia tidak meminta dan selama dia tidak berharap sebelumnya. Jadi ketika dia menawarkan tumpangan dan Khadir ini adalah hamba yang sholeh keduanya dipersilahkan naik diatas perahu secara gratis.
Baca Juga: Pesan Bagi Penuntut ‘Ilmu’, Jangan Berhenti sebelum Cita-cita Tercapai (Kisah Nabi Musa Part 3)
Maka naiklah keduanya dan ketika keduanya telah naik diatas perahu diujung perahu ada seekor burung yang mematuk-matuk air laut dan ada air yang ikut diparuhnya. Khadir berkata kepada Musa:
“Wahai Musa ketahuilah sesungguhnya ilmuku jika dikumpul dengan ilmu mu dibandingkan dengan ilmunya Allah hanya seperti burung yang mematuk laut yang ada di depan kita ini dan air yang ikut diparuhnya itulah ilmu kita berdua dibandingkan dengan ilmunya.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. (QS. Al-Isra: 85).
Oleh karenanya jangan pernah sombong dengan ilmu, Imam Al Mawardi Rahimahumullah salah seorang ulama yang terkenal, beliau pernah duduk dimajelis dan tiba-tiba datang was-was dan bisikan syaithan di dalam hatinya dia mengatakan:
”Tidak ada lagi orang yang lebih ‘alim dari mu di tempat ini kecuali engkau“, namun Subhanallah belum selesai bisikan itu di dalam hatinya tiba-tiba muncul seorang wanita membawa anaknya yang masih kecil atau putrinya dia bertanya kepada Imam Mawardi tentang suatu perkara yang berkaitan dengan masalah haid.
Baca Juga: Punya Utang tapi Menunda-nunda untuk Membayar, Apa Hukumnya? (Q & A Seputar Islam Part 31)
Imam Mawardi dengan keilmuwannya tidak bisa menjawab pertanyaan itu, ketika wanita ini pergi dalam keadaan tidak mendapatkan jawaban dia berjumpa dengan muridnya Imam Mawardi yang baru mau masuk.
Dia bertanya kepadanya dan dia mendapatkan jawaban yang sempurna padahal dia adalah murid Imam Mawardi disini Allah hendak menegur beliau. Oleh karennya jangan pernah merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepada kita dan teruslah menuntut ilmu.
Salah satu hikmah yang bisa diambil dari kisah awal dari Nabi Musa dan Khadir ialah bahwa dengan memiliki ilmu sesorang akan mendapat keberkahan baik itu rezeki maupun kesalamatan.