Harmantajang.com – Perjalanan hidup tentu tidak bisa terlepas dari permasalahan dan cobaan. Untuk itu perlu bagi kita selalu mencontoh kesempurnaan keyakinan dan tawakkal Nabi kepada Allah dalam kondisi yang terjepit dan tertimpa suatu permasalahan.
Allah berfirman dalam surah An Naml:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml: 62).
Oleh karenanya, jika ada masalah yang banyak dan seluruh pintu telah tertutup dan seluruh manusia berlepas diri dari kita maka ketahuilah disana ada pintu yang tidak pernah tertutup. Dimana pemiliknya marah ketika kita tidak minta kepada-Nya dialah Allah Subhanahu wata’ala.
Pernah suatu hari, Al Hafidz ibn Katsir Rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini beliau menceritakan seorang lelaki dari damaskus dizaman dahulu yang berprofesi sebagai pengantar bagi orang-orang yang bepergian ke daerah yang hendak ia kunjungi.
Pada zaman itu dikenal dengan tukang rental tetapi dengan menggunakan transportasi di zaman dahulu seperti kuda dan seterusnya. Suatu hari ada seorang lelaki yang minta untuk diantar ke sebuah tempat, dia kemudian mengantarnya namun penumpang ini menyuruhnya untuk melewati jalan yang tidak biasa ia lewati.
Baca Juga: Sedekah Secara Sembunyi-Sembunyi, Balasan Menakjubkan akan Diperoleh
Akhirnya ia berkata:”Ya tuan saya tidak biasa melewati jalan ini”, tetapi penumpang ini mengatakan:”Saya menunjukkan jalan itu kepadamu”, ia pasrah karena penumpang adalah raja.
Namun ternyata ia dibawa ke sebuah tempat yang menakutkan, tenyata dia adalah seorang kanibal disana banyak tengkorak yang berserakan. Ia kemudian merasakan firasat buruk bahwa ini adalah tanda keburukan dan ternyata benar, dia telah menghunus pedangnya, pengemudi kereta berkata:
”Ambil semua yang saya punya, tetapi selamatkan saya, jangan bunuh saya”, ia berkata:”Saya ambil yang engkau miliki dan saya akan membunuhmu“, pengemudi berkata:”Bertakwalah kepada Allah”, orang ini berkata:”Semua yang mati disini, yang menjadi tengkorak mengatakan seperti apa yang engkau katakan”.
Akhirnya ia berkata:”Jika memang terpaksa anda harus membunuh saya, berikan kepada saya kesempatan untuk sholat 2 rakaat”, ia minta waktu untuk sholat, dia kemudian berkata:
”Silahkan, ini sholat terakhir untukmu”, ketika ia sholat, orang ini berkata:”Cepat, cepat”, kematian sudah didepan matanya akhirnya semua yang ada difikirannya sampai surah Al Fatihah ia lupa baca sedangkan ia terus berkata:”Cepat-cepat”, akhirnya ia membaca ayat:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml : 62).
Baca Juga: Peringatan Keras Bagi Mereka yang Suka Mengubah Syariat Islam
Tiba-tiba dari kejauhan ia melihat penunggang kuda berwarna putih sambil membawa tombak kemudian dia lemparkan tombaknya pas mengenahi dadanya, setelah itu penunggang kuda ini pergi namun sebelum pergi orang ini berkata:
”Wahai saudaraku siapa anda.?” Dia berkata:”Engkau sudah selamat pergilah”, tetapi dia memaksa, akhirnya penunggang kuda ini berkata:”Saya Adalah malaikat .?“. Dia berkata:
”Engkau sudah selamat pergilah”, tetapi dia memaksa, akhirnya penunggang kuda ini berkata:”Saya Adalah malaikat yang diutus oleh Allah dari langit yang ke 3 untuk mengabulkan permohonanmu”.
Dari peristiwa ini memberikan pelajaran bahwa ketika seseorang meiliki keyakinan dan tawakkal kepada Allah, maka pertolongan itu akan dating kepadanya.