بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dalam hadist Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ
“Siapa yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.” (HR. Ahmad 2: 169. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Sholat akan menjadi cahaya pada hari kiamat, sebagai burhan (saksi pada hari kiamat), menjadi penyelamat dan barangsiapa yang tidak menjaga sholatnya dengan baik maka ia tidak akan memiliki cahaya dan burhan (Saksi pada hari kiamat). Bahkan ketika dialam kubur sholat itu akan menjadi penghalang dari siksa kubur insyaAllah.
Dan dihari kiamat ia akan dibangkitkan bersama Fir’aun, Haman, Qorun dan Ubay bin Kholaf dimana mereka adalah 4 gembong orang – orang kafir, oleh karenanya barang siapa yang disubukkan oleh kekuasaannya dari sholat maka ia bersama dengan Fir’aun , barangsiapa yang disibukkan dengan harta bendanya dari sholat maka ia bersama dengan Qorun, barangsiapa yang disibukkan dengan jabatannya dari sholat maka ia bersama dengan Haman, barangsiapa yang disibukkan dengan perdagangannya dan kesombongannya maka ia bersama dengan Ubay bin Kholaf karena 4 orang ini adalah orang yang paling kufur kepada Allah Subhanahu wata’ala bahkan mengajak orang lain kepada kekufuran.
Dari Abu Malik Al Asy’ari, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَالصَّلاَةُ نُورٌ
“Shalat adalah cahaya”. (HR. Muslim no. 223). cahaya yang akan menerangi perjalanan kita dihari kemudian. Hari ketika kalian melihat orang – orang yang beriman dari kaum laki – laki maupun kaum perempuan akan nampak cahaya dihadapan mereka dan dari sisi kanan mereka menerangi langkah – langkah kaki mereka, bahkan langkah – langkah kita menuju ke masjid akan menjadi cahaya bagi kita dihari kemudian sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِى الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap bahwasanya kelak ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat”. (HR. Abu Daud no. 561 dan Tirmidzi no. 223. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Walaupun banyak lampu jalan makan tetap berlaku karena hal ini mengabarkan kondisi waktu malam yang gelap terlepas ada lampu atau tidak karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan dalam hadist diatas.
Bagaimana kita berjalan diatas sirath jalan yang membentang diatas neraka jahannam yang lebih tajam dari pedang yang lebih lembut dari sehelai rambut yang akan menyelamatkaan kita adalah amalan-amalan kita terutama sholat kita.
Berkata Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu tentang Firman Allah Azza wa Jalla ( يَسْعَى نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ) ”Cahaya mereka (kaum beriman) bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka”:
يُؤْتَوْنَ نُورَهُمْ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ ، مِنْهُمْ مَنْ نُورُه مِثْلُ الْجَبَلِ ، وَأَدْنَاهُمْ نُورًا مَنْ نُورُهُ عَلَى إبْهَامِهِ يُطْفَأُ مَرَّةً وَيَتقِدُ أُخْرَى.
“Diberikan kepada mereka cahaya mereka sesuai dengan amalan-amalan mereka, dari mereka ada yang cahayanya seperti gunung, dan yang rendah diantara mereka ada yang cahaya sejempolnya kadang menyala dan terkadang mati”. (HR. Ibnu Abi Syaibah, Al Hakim dan Adz Dzahaby berkata di dalam kitab Talkhish Al Habir: “Riwayat sesuai dengan syarat Bukhari).
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِم بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ{12} يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِن نُّورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءكُمْ فَالْتَمِسُوا نُوراً فَضُرِبَ بَيْنَهُم بِسُورٍ لَّهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِن قِبَلِهِ الْعَذَابُ{13} يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّى جَاء أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ{14} فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنكُمْ فِدْيَةٌ وَلَا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلَاكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ{15}( [الحديد: 12-15.
Artinya: “(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak.”
“Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”. Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.”
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu.”
“Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali“. (QS. Al Hadid: 12-15).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan ketika seseorang berjalan diatas sirath akan kembali kepada cahaya yang ia miliki, ada yang berjalan secepat kilat, ada yang berjalan seperti berkendara dengan kendaraan yang cepat, ada yang berlari, berjalan biasa, tertatih – tatih (cahayanya hanya sebesar jempol kaki) yang ketika cahaya ini menyala ia berjalan ketika cahaya itu mati ia berhenti, karena dibawahnya ada neraka dengan pengait- pengait dari api yang siap untuk menariknya kedalam neraka, oleh karenanya orang – orang munafik pada kondisi itu meminta kepada orang – orang beriman agar mereka bisa berjalan bersama- sama dengan orang mukmin, namun pada hari itu orang mukmin dengan orang kafir dan munafik dipisah dengan sebuah dinding sehingga mereka tidak mampu lagi untuk ikut kepada orang beriman maka dipisahlah mereka dengan dinding yang memiliki pintu dimana bagian dalam dari dinding tersebut ada rahmat bagi orang – orang yang beriman adapun bagian luarnya tempatnya orang kafir dan munafik yang liputi azab bagi mereka karena mereka dihinakan pada hari itu sehingga orang kafir dan orang munafik terlebih dahulu dimasukkan kedalam neraka.
Hukuman yang mereka dapatkan seperti keadaan dan kondisi ketika dulu didunia ketika mereka menampakkan keimanan dan keislaman tetapi menyembunyikan kekufuran dzahirnya menampakkan iman namun didalam batinnya menyembunyikan kekufuran dan kebencian terhadap islam.
Oleh karenanya mari kita menjaga sholat kita dengan baik yang penuh dengan kekusyuhan sesuai dengan yang dituntunkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى
“Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat”. (HR. Baihaqi, 2/298).
Semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan kita taufik dan menambahkan kepada kita ilmu yang bermanfaat untuk kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari
Doa Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam yang diabadikan dalam Al-Qur’an beliau meminta kepada Allah Subhanahu wata’ala
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku”. (QS. Ibrahim : 40).
Doa ini kadang kita lupakan dimana kita kadang mengeluhkan anak kita yang malas sholat setiap hari dibangunkan walaupun itu adalah kewajiban kita sebagai orang tua tetapi pernahkah diantara kita berdoa seperti doanya Nabi Ibrahim, perbanyak doa kepada Allah Subhanahu wata’ala jangan Cuma mengandalkan diri kita sendiri akan tetap kita sandarkan segalanya kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Pada ayat tersebut yang pertama kita doakan adalah diri kita sendiri yang terkadang datang sifat kemalasan, dikalahkan oleh hawa nafsu , syaithan dan dunia kita kemudian mendoakan anak – anak kita, istri kita, keluarga kita, kerabat kita, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kamit idak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa”. (QS. Thaahaa : 132).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (QS. At-Tahriim: 6).Wallahu A’lam Bish Showaab
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)
@Rabu, 30 Jumadil Akhir 1438 H
Fanspage : Harman Tajang
Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/
Website : http://mim.or.id
Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar
Telegram : https://telegram.me/infokommim
Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/