Syarah Hadist Kisah Ashabul Ukhdud Sesi 4

0
505

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Pasukan itu pun membawa pemuda tadi ke puncak gunung, dan di sana pemuda itu berdo’a : “Ya Allah, hindarkan saya dari kejahatan mereka sesuai dengan apa yang Engkau kehendaki”. Kemudian bergoncanglah gunung itu sehingga pasukan tadi bergulingan dari atas gunung. Pemuda itu mendatanginya, dan sang raja bertanya keheranan :“Apa yang diperbuat oleh pasukan itu ?”. Pemuda itu menjawab:“Allah Ta’ala telah menghindarkan saya dari kejahatan mereka”.

Doa ini diucapkan ketika bertemu dengan musuh, begitu pula dengan doa yang lain yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika bertemu dengan musuh

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِيْ نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ

Ya Allah! Sesungguhnya aku menjadikan Engkau di leher mereka (agar kekuatan mereka tidak berdaya dalam berhadapan dengan kami). Dan aku berlindung kepadaMu dari kejelekan mereka”. Doa ini juga merupakan doa apabila dalam keadaan terdesak, senjata utama orang yang beriman dalam kondisi yang terdesak adalah doa, dalam surah An-Naml Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)“. (QS. An-Naml : 62).

Diaharamkan apabila dalam keadaan terdesak pergi kuburan meminta kepada orang – orang yang sholeh, sebagaimana syair ketika orang – orang berbuat syirik dizamannya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah, mereka berkata:

“Wahai orang – orang yang takut kepada bangsa tar-tar pergilah kalian kekuburannya Abu Umar (salah seorang yang dikenal sholeh ketika masih hidup_Penj) niscaya ia akan menyelamatkanmu dari marabahaya”. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:”Andaikan Abu Umar masih hidup dia tidak mampu menyelamatkan kalian apatahlagi ketika ia telah meninggal”.

Fenomena sekarang yang terjadi dalam sebuah kampung dimana orang – oranag datang kekuburan dengan meminta kekayaan bahkan memiliki wirid khusus untuk meminta kekayaan, padahal dengan berdoa meminta kekayaan kepada Allah itulah yang dibenarkan oleh syariat bukan berkunjung ke kuburan orang sholeh lalu meminta karena orang yang berada didalam kuburan justru lebih butuh doa orang – orang yang masih hidup dan jika orang sholeh yang berada didalam kuburan mendapatkan nikmat maka mustahil dengan nikmat yang ia dapatkan menyempatkan untuk mendoakan orang – orang yang masih hidup. Oleh karena itu sesulit apapun kehidupan yang kita hadapi maka solusi untuk memudahkannya adalah meminta kepada Allah Subhanahu wata’ala 

Ketika seluruh pintu tertutup maka yakinlah masih ada pintu yang lain yang tidak pernah tertutup, bagaimana pun dermawannya seseorang, sosialnya dan sebaik apapun budi pekertinya jika selalu diajukan proposal kepadanya maka ia akan bosan dan menolak. Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu mengatakan:”Barangsiapa yang meminta kepadaku, saya berterima kasih kepadanya, karena ia membukakan pintu kebaikan untuk saya dan juga ia bebaik sangka kepadaku”.

Salah seorang ulama pernah melihat orang – orang pada antri dipintu seorang raja yang kaya raya dan pintu itu dijaga oleh pengawal,  lalu masuklah orang – orang yang diberi izin dan yang tidak dizinkan ditahan agar tidak masuk, beliau lalu berkata:”Subhanallah mereka antri dirumah yang selalu menutup pintunya yang marah ketika diminta, padahal disana ada pintu yang selalu terbuka yang justru marah kepada orang yang tidak meminta kepadanya”. Allah marah kepada hamba yang tidak meminta kepadanya.

مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ

“Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah murka kepadanya”. (HR. At-Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh al-Albany)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

تَعَرَّفْ إِلَي اللهِ فِى الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِى الشِّدَّةِ

“Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Allah akan mengenalimu ketika susah”. (HR. Hakim. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Al Jami’ Ash Shogir mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Roda kehidupan terus berjalan dan Allah mampu membalikkan keadaan seseorang dalam waktu sekejap, oleh karenanya jangan lupa kepada Allah baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit, jangan seperti orang-orang yang ketika mendapatkan nikmat ia lupa kepada Allah sebagaimana ketika berada ditengah lautan dan diambang ambing dengan badai laut , mereka mengingat Allah dan bertawakkal kepadanya, namun ketika mereka sampai didaratan dengan selamat mereka kembali mengerjakan keburukan dan kesyirikan.

Kemudian bergoncanglah gunung itu sehingga pasukan tadi bergulingan dari atas gunung

Jika kita taat kepada Allah maka Allah menjadikan bumi ini tunduk kepada kita , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah diatas gunung uhud bersama Umar, Utsman, Abu Bakar tiba – tiba gunung uhud bergetar, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian menghentakkan kakinya sambil berkata:”Tenang wahai uhud, diatasmu hanya ada Nabi, Shiddiq dan 2 orang syahid”. Akhirnya gunung menjadi tenang.

Dalam hadist qudsi, Allah berifrman:

Setiap hari lautan meminta izin kepada Tuhannya seraya berkata, Wahai Tuhanku, berilah izin kepadaku untuk menenggelamkan anak cucu Adam, ia makan rezeki dari-Mu, tapi ia menyembah kepada selain-Mu“.

Langit juga memohon izin kepada Allah seraya berkata, “Wahai Tuhanku, berilah izin kepadaku untuk menelungkupkannya, ia makan rezeki dari-Mu, tapi ia menyembah kepada selain-Mu”.

Bumi juga memohon seraya berkata, “Wahai Tuhanku, izinkan kepadaku untuk menelan anak cucu Adam, ia makan rezeki dari-Mu, tapi ia menyembah kepada selain-Mu”.
Mendengar permohonan mereka, Allah Subhanahu wata’ala menjawab, “Biarkan mereka, kalau sekiranya kalian menciptakan mereka, pasti kalian menyayangi mereka“.

Laut, Langit, Bumi murka dan muak melihat kesombongan manusia akan tetapi Allah tidak mengizinkannya dengan kelembutan rahmatnya, boleh jadi disana masih ada yang sering menyebut nama Allah, beristighfar karena istighfar dapat meredam amarah Allah Subhanahu wata’ala, jika tidak dan orang – orang sholeh juga hanya diam melihat kemungkaran maka bisa menjadi sebab azab diturunkan secara merata.

Ketika Allah mengirim malaikat untuk menghancurkan suatu kaum yang mana didalamnya ada orang yang sholeh maka malaikat ini kembali dan berkata kepada Allah :”Ya Allah, engkau mengutusku untuk menghancurkan suatu kaum padahal didalamnya ada orang hamba yang sholeh, Allah berkata:”Mulailah hukumanku kepada orang sholeh itu”, malaikat berkata:”Mengapa Ya Rabb”, Allah menjawab:”Sehari pun wajahnya tidak pernah berubah marah karenaku,  dia senang dengan kesholehannya namun ia cuek dengan kaumnya dan orang yang ada disekitarnya”,

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan:”Kewajiban seorang peminum minuman keras untuk saling melarang antara satu dengan yang lain walaupun dia dalam keadaan masih minum minuman keras“. karena jika kita merasa belum suci dan bersih dan menjadikan alasan sehingga kita tidak menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran maka, kapan kita akan melakukan itu dan tidak akan ada yang pantas melakukannya setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam karena beliau adalah Rasul yang suci dari dosa dan kesalahan.

Pasukan raja semua berjatuhan dari atas gunung

Padahal mereka berencana untuk mencelakakan pemuda tersebut dari puncak gunung namun berkat doa pemuda tersebut Allah menjadikan mereka celaka dan binasa dari atas gunung.

Pemuda itu mendatanginya, dan sang raja bertanya keheranan :“Apa yang diperbuat oleh pasukan itu ?”. Pemuda itu menjawab:“Allah Ta’ala telah menghindarkan saya dari kejahatan mereka”.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam diawal-awal islam rumahnya setiap malam hampir dijaga oleh para sahabat, namun setelah turun firman Allah Subhanahu wata’ala, maka Allah Subhanahu wata’ala yang menjamin keselamatan beliau, beliau lalu keluar dan berkata kepada para sahabatnya yang berjaga:”Pulanglah kalian kerumah – rumah kalian Allah yang menjagaku”.

Namun sang raja tidak langsung percaya kepada Tuhan pemuda tersebut

Seseorang yang telah dikunci hatinya maka ia akan sulit menerima hidayah, ada diantara manusia yang mendengarkan nasehat yang disampaikan kepadanya namun ketika ia keluar dari majelis ia berkata kepada teman – temannya yang lain :”Apa yang dikatakan tadi oleh orang itu”, dan bahkan ada yang ketika disampaikan nasehat kepadanya ia tidak mendengarkannya bahkan menolaknya dan berlari sebagaimana himar karena ketakutan untuk diberi nasehat.

Pemuda itu ditangkapnya dan diserahkan kembali kepada sekelompok pasukan yang lain, untuk membawa pemuda itu naik kapal, untuk menenggelamkan di tengah lautan

Disetiap zaman keburukan dan kedzaliman terus berulang hanya pelakunya yang berganti , inilah pentingnya mempelajari sirah atau sejarah agar kita dapat mengetahui kita berada diposisi yang mana. Ada suatu kaum berkata kepada saudara – saudaranya buat apa kalian menyibukkan diri menasehati mereka yang jelas – jelas dihukum oleh Allah Subhanahu wata’ala, mereka menjawab:”Kami menasehati mereka untuk melepas tanggung jawab kita dihadapan Allah Subhanahu wata’ala karena yang mencegah dari kemungkaran dan menyeru kepada yang ma’ruf diselamatkan oleh Allah Subhanahu wata’ala dan yang jatuh kepada kedzaliman dan mebiarkan kedzaliman dibinasakan oleh Allah Subhanahu wata’ala”.

Bersambung (Syarah Hadist Kisah Ashabul Ukhdud Sesi 5)

Wallahu A’lam Bish Showaab



Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Jumat, 21 Safar 1438 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : http://harmantajang.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

ID LINE :  http://line.me/ti/p/%40nga7079p

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here