Tafsir Surah At-Takwir: Peristiwa Alam Peringatan untuk Manusia (Ayat 1-3)

Al-Qur'an
Ilustrasi Al-Qur'an dan Cahaya Pelita/Unplash

Harmantajang.com – Qur’an Surah At-Takwir merupakan salah satu surah terdapat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan fenomena alam semesta sebagai sebuah peringatan bagi manusia. Allah berfirman:

إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ ,وَاِذَا النُّجُوۡمُ انْكَدَرَتۡ ,وَاِذَا الۡجِبَالُ سُيِّرَتۡ

“Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan”. (QS.At-Takwir Ayat 1-3).

Semua yang di Bumi itu Fana

Semua yang ada dibumi ini fana. Sebagaimana yang kita lihat di suatu daerah yang terkena musibah mulai dari satu kampung pindah seakan tempat itu tidak pernah dihuni sebelumnya, bisa dibayangkan perumahan, jalan poros yang ada gereja, tempat ibadah, rumah yang berjejeran jika kita tidak tahu bahwasanya ditempat itu pernah terjadi musibah atau bencana.

Mungkin kita akan mengira tidak ada perkampungan ditempat tersebut, tiba-tiba ditempat itu ada pohon kelapa kemudian tumbuhan jagung yang berpindah dari atas gunung turun ke bawah dengan sekejab.

Jadi Allah ingin mengingatkan kita sebelum terjadi hari kiamat untuk berhati-hati dan dihari kiamat nanti Allah datang kepada mereka adapun kaifiyah atau cara dantangnya Allah Wallahu a’lam tapi kita meyakini mengimani sesuai yang Allah sampaikan,.

Sebagaimana Allah berfirman:

Baca Juga: Istiqomah dan Bersikap Lurus Menetapi Kebenaran

وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا

“dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris”. (QS. Al-Fajr: 22).

Diakhir surah An Naba Allah menjelaskan kondisi dan keadaan para malaikat dimana mereka tak satupun yang berani berbicara karena takutnya kepada Allah.

يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا ۖ لَا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَٰنُ وَقَالَ صَوَابًا

“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar”. (QS. An-Naba: 38).

Neraka Jahannam itu Mengerikan

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ الذِّكْرَىٰ

Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya“. (QS. Al-Fajr: 23).

Dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu ’alaihi Wasallam bersabda:

يُؤتى بالنارِ يومَ القيامةِ لها سبعون ألفَ زمامٍ مع كلِّ زمامٍ سبعون ألفَ ملَكٍ يجرُّونَها

“Neraka (Jahannam) pada hari kiamat akan didatangkan, ia memiliki 70.000 tali. Pada setiap talinya terdapat 70.000 malaikat yang menariknya”. (HR. Muslim no: 2842). Oleh karenanya setiap sholat kita berlindung.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ  ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari-Muslim).

Jika manusia itu hendak befikir, cukuplah peringatan musibah dan bencana alam itu sebagai pengingat sesua yang terkandung dalam surah QS. At-Takwir, bahwa kelak Neraka Jahannam benar-benar ada dan itu mengerikan.

Baca Juga: Jangan Menunggu Tua untuk Bertaubat

Kelak Penyesalan Tak Berguna

Dalam sebuah riwayat Rasulullah bersabda:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ . اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Almasih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perbuatan dosa dan hutang.” (HR. Bukhari-Muslim).

70.000 rantai setiap rantai ditarik oleh 70.000 malaikat, ada diantara malaikat besarnya dimana kepalanya hampir menyentuh arsy Allah kemudian kakinya berada pada bumi yang paling bawah, bisa dibayangkan bagaimana besarnya neraka jahannam itu.

Oleh karenanya tidaklah kita menuntut ilmu, tidaklah kita sholat dan berletih-letih puasa, tidaklah kita membaca Al-Qur’an dan terbangun diwaktu malam, tidaklah kita tidur nyenyak dan berbakti kepada kedua orang tua.

Tidaklah kita membaca ayat-ayat Allah dan bersabar akan musibah yang menimpa kita tidak lain tujuannya agar Allah menghindarkan kita dari azab neraka jahanam dan pada hari itu ketika manusia sudah melihat nereka jahannam barulah manusia mengingat ketika dia dulu berada di dunia dan itu tidaklah menjadi sesautu yang bermanfaat lagi.

Dirinya baru menyesali semua itu dan berharap untuk kembali ke dunia seperti yang kita rasakan sekarang ini. Oleh karenanya sebelum kita berada disana manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here