Tak Ada Persaudaraan yang Kekal, Kecuali Diatas Ketakwaan

0
454
Ilustrasi persaudaraan/Istock

Haramantajang.com – Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam meninggalkan kota Makkah menuju kota Madinah dimana beliau disambut oleh kaum anshar bersama dengan para sahabat.

Beliau terusir dari kampung halamannya karena mempertahankan aqidah, mempertahankan tauhid, mempertahankan keistiqamahan diatas jalan Allah Subhanahu wata’ala.

Setiba Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di kota Madinah diantara perkara dan amalan yang menjadi prioritas beliau adalah mendamaikan para sahabat terutama mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di kota Madinah.

Dimana yang terkenal dalam sejarah yaitu antara kabilah suku Aus dan Khasraj, setiba Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah mereka kemudian didamaikan.

Allah Subhanahu wata’ala menyebut di dalam Al-Qur’an:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. (QS. Ali ‘Imran: 103).

Persaudaraan dan ukhuwah yang dibangun diatas aqidah, yang dibangun diatas islam adalah nikmat yang luar biasa.

Bahkan Allah Subhanahu wata’ala menyebutkan didalam Al-Qur’an bahwasanya setiap bentuk persahabatan dan persaudaraan sesuatu yang fana.

Semuanya akan ditinggalkan, kecuali ukhuwah dan persaudaraan yang dibangun diatas aqidah dan ketakwaan kepada Allah Subhanhau wata’ala  yang akan kekal  hingga diakhirat.

Allah berfirman:

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. (QS. Az-Zukhruf: 67).

Walaupun lahir dari rahim yang sama, namun ketika aqidah mereka berbeda maka mungkin didunia mereka bersaudara namun dihari kemudian nanti mereka akan dipisahkan.

Antara yang satu dengan yang lain bahkan antara anak dan ibu beserta bapaknya, saudara dengan saudaranya yang lain akan menjadi musuh antara yang satu dengan yang lain.

Sebagaimana firman Allah didalam Al-Qur’an:

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ

“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya”. (QS. ‘Abasa: 34-37).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here