Tidak Pantas Seorang Manusia Perhitungan atas Nikmat-Nya

0
97
ilustrasi seorang sedang berdoa/unplash

Harmantajang.com – Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An-Nahl: 18)

Diantara nikmat yang paling besar yang kita rasakan sebagai hamba Allah Subhanahu wata’ala yaitu nikmat yang sifatnya dzahir dan batin. Sebagai disebutkan dalam firman-Nya:

أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُنِيرٍ

“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan”.  (QS. Luqman: 20).

Nikmat yang tersembunyi adalah petunjuk dan keimanan kepada Allah dan senantiasa berada diatas jalan yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala yang selalu diminta dalam sholat-sholat kita:

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ

“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim)”. (QS. Al-Fatihah: 6).

Adapun nikmat yang batin sebagaimana ayat yang disebutkan tadi ketika hendak menghitung-hitungnya niscaya kita tidak akan mampu untuk menghitungnya. Olehnya, kewajiban sebagai seorang muslim adalah senantiasa bersyukur kepada Allah agar menambahkan nikmat tersebut.

Allah berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here