Harmantajang.com – Jarak kita dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangatlah jauh kurang lebih 1.400 tahun lamanya. Akan tetapi seakan akan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam masih hidup ditengah-tengah kita.
Hal ini bisa ditinjau dari apa yang beliau wariskan kepada ummat manusia dan menjadi syarat utama agar kemudian bisa berjumpa dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dihari kiamat yang dirindukan berjumpa dengan beliau.
Sebagaimana Allah Subhanahu wata’ala sebutkan dalam Al-Qur’an:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah (Muhammad) : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Ali Imran :31).
Ikutilah apa yang ditinggalkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana disebutkan dalam sabdanya:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya”. (H.R. Malik, al-Hakim).
Dari hadist tersebut, terdapat dua wariasan paling penting bagi kehidupan manusia yang ditinggalkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan Rasulullah adalah uswah dan qudwah.
Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al Ahzab ayat 21).