Harmantajang.com – Seperti diketahui, dalam agama Islam kita mempercayai bahwa segala perilaku dan tindakan manusia di dunia ini akan membawa kesan di akhirat. Kita diajar untuk sentiasa beramal baik, bertakwa, dan bersabar kerana kehidupan di dunia hanyalah sementara.
Maka dari itu lihat diri kita sejauh manakah ketergantungan diri kita dengan negeri akhirat yang disiapkan oleh Allah bagi orang-orang yang beriman:
تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Qasas: 83).
Baca Juga: ‘Pekerja Keras’ Merupakan Sikap Keteladanan dari Para Nabi dan Rasul-Nya
Allah menunjukkan yang lebih baik dari keindahan dunia tersebut sebagai dalam firmannya:
قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”. (QS. Ali ‘Imran: 14).
Pernah suatu hari, sahabat Ali Radhiyallahu ‘anhu berkata:
”Sesungguhnya dunia akan kita tinggalkan, akhirat akan kita songsong dan keduanya memiliki anak, maka jadilah anak akhirat dan janganlah engkau menjadi anak-anak dunia, karena didunia ini kesempatan untuk beramal tidak ada hisab dan perhitungan dan nanti ke’esokan harinya pada hari kiamat yaitu perhitungan dan tidak adalagi bagi kita untuk mengerjakan amalan sholeh”.
Mari kita senatiasa mempersiapkan diri untuk perjalanan yang panjang untuk kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
Baca Juga: Sungguh Merugi, Mereka yang Mendzalimi Dirinya Sendiri
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”. (QS. Al – Baqarah: 197).
Senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi larangannya dengan ilmu dari Allah serta mengharapkan ganjaran dari dan takut terhadap ancaman dan azab Allah Subhanahu wata’ala.
Jika kita tidak menjadi orang yang bertakwa dimuka bumi ini sunguhnya merugi, kapan kita akan tersadarkan untuk kembali kepada Allah jika bukan didunia ini kita memulainya. Kembalilah kepada Allah karena sesungguhnya kabahagiaan itu didapatkan di jalan Allah, dalam ketaatan kepada-Nya bersama dengan orang-orang sholeh dan kenikmatan dunia hanyalah sementara yang akan kita tinggalkan