10 Hari Terakhir Ramadhan, Tetaplah Istiqamah dalam Ketaatan

Ilustrasi bulan/Unplash

Harmantajang.com – Keistiqamahan merupakan karamah yang paling besar yang Allah berikan ikan kepada wali-wali-Nya. Oleh karenanya, diantara ucapan penghuni surga ketika ia dimasukkan ke dalam surga nanti di hari kemudian. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28: 56].

Terkadang kita melihat ada orang yang sangat cerdas dan memiliki gelar yang banyak serta kari yang tinggi, namun dipalingkan dari hidayah tidak pernah bersujud kepada Allah atau hatinya dipenuhi dengan kesombongan terhadap syariat Allah.

Sebaliknya, terkadang kita melihat ada orang awam yang biasa-biasa saja, namun ia istiqamah di atas perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwasanya hidayah itu ya benar-benar semata-mata datangnya hanya dari Allah.

Oleh karenanya, yang selalu harus kita minta dari Allah adalah hidayah agar kita diteguhkan di atas hidayah itu dengan cara perbanyak doa kepada-Nya. Bahkan Nabi kita Muhammad yang di mendapatkan wahyu dari Allah sangat mengkhawatirkan ketergelinciran ya terhadap diri beliau sendiri.

Baca Juga: Air Wudhu Tertelan Ketika Kumur-kumur, Apakah Membatalkan Puasa?

Sehingga diantara doa yang paling banyak beliau baca bahkan dalam sujudnya beliau membaca:

اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى طَاعَتِكَ

Artinya: “Ya Allah, wahai Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hatiku pada ketaatan kepada-Mu.”

Kalau saja Nabi kita Muhammad banyak membaca doa ini, lalu bagaimana dengan kita yang tidak ada jaminan dari Allah. Oleh karenanya, mari  menjaga keistiqamahan dan menjaga hidayah yang telah Allah berikan kepada dan terus meminta tambahan dari Allah sampai kita kembali kepada Allah-Nya.

Allah di dalam Al-Qur’an memberikan bisyarah dan kabar gembira kepada mereka yang istiqamah di atas jalannya dan mati dalam keistiqamahan itu dengan penguatan dari malaikat, terutama pada saat ia dalam kondisi sakratul maut hampir ia meninggalkan dunia ini.

Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur’an:

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ 

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu”.

Baca Juga: Ramadhan Bulan Pendidikan: Mari Menjaga Lisan, Hindari Gibah!

Kapan itu? kata Nabi Muhammad ketika ia dalam keadaan sakratul maut ketika ia hampir kembali kepada Allah, ketika setan berusaha datang untuk melancarkan senjata pemungkasnya agar ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berpaling dari ketaatan. Disitulah kita membutuhkan penguatan dan orang yang istiqamah selama hidupnya akan dikuatkan oleh malaikat.

Jadi orang yang beriman dan istiqamah mendapatkan hiburan itu sehingga kembalinya kepada Allah tidak menjadi beban baginya bahkan dia andai diberi pilihan antara kembali ke akhirat atau tinggal di dunia dia lebih memilih untuk kembali kepada Allah karena ia sudah melihat bisyarah dan kabar gembira itu.

Berilah kabar gembira dengan surga yang disiapkan untuk kalian. Semoga Allah azza waalla memberikan kepada kita ketaatan dan keteguhan dijalan-Nya, hingga masuk ke dalam surga-Nya.

(Disadur dari Program Ramadhan Healing, Epis. 19).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here