Harmantajang.com – Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menerima ilmu dari Malaikat Jibril, satu diantara pelajaran yang dapat dipetik adalah dalam menuntut ilmu ada unsur-unsur berat yang akan didapatkan. Satu diantaranya adalah kerasnya cara guru mengajarkan ilmu.
Ketika Jibril datang memberikan dikte terhadap ayat-ayat mulia untuk pertama kalinya, Nabi kita diperdengarkan ayat itu dari lisan Malaikat yang paling mulia, Jibril ‘alaihissalam. Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Aku didatangi seseorang yang sedang datang. Panjangnya sampai menutup ufuk.” Dalam riwayat lain, sayap-sayap Malaikat Jibril menutup ufuk. Kemudian dia mendekati Nabi. Nabi kita mengatakan.
Baca Juga: Sangat Merugi, Cahaya tidak Diberikan kepada Orang Munafik
“Beliau mendekap aku dengan kencangnya, aku bergetar sampai aku melihat kematian itu berada dihadapanku. Dia mendekapku dengan kencang dan berkata, “Iqraa’ (Bacalah).” Itu berulang sampai tiga kali.
Bayangkan seorang Nabi yang terbiasa dengan kehidupan yang polos dengan fitrahnya berada dalam sebuah goa (Goa Hira) dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu beberapa kondisi dan beberapa lamanya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk dan merenung memikirkan betapa kondisi buruk dari pameran jahiliyah ketika itu dengan semua kultur dan kultus yang menyertai kehidupan mereka terhadap berhala-berhala dan bapak-bapak jahiliyah mereka.
Datang Jibril mendekap Nabi dengan dekapan yang begitu kencang sampai Jibril menyelesaikan diktenya dan mengatakan “Iqraa” hingga berakhir sampai lima ayat, itulah yang menandakan kenabian beliau.
Baca Juga: Kiamat Tiba tidak ada Tempat Bersembunyi (Tafsir QS. Al-Qiyamah ayat 9-12)
Kalau begitu, apakah kita merasa berat dengan sebuah ibadah, kita dianggap belum berikhlas karena terpaksa melakukannya?.
Tentu tidak, karena keikhlasan bukan digantungkan pada titik kita terpaksa melakukannya karena memang ada ibadah yang kita diminta berjuang melawan malas kita. Ketika dingin seseorang secara alami itu enggan berjumpa dengan dingin. Dicari cara agar terhindar dari dingin.
Makanya Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa ada rasa berat yang akan datang nanti ketika kalian diminta untuk melakukan sebuah ibadah. Kata Allah subhanahu wa ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? (QS. At-Taubah: 38).