Harmantajang.com – Seperti diketahui, perpecahan bisa menimbulkan kerusakan bahkan menyebabkan kelemahan, Allah Subhanahu wata’ala berfirman didalam Al-Qur’an:
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar“. (QS. Al-Anfal: 46).
Mendamaikan orang yang berselisih adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wata’ala, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”. (QS. Al-Hujarat: 10).
Baca Juga: Sangat Merugi, Cahaya tidak Diberikan kepada Orang Munafik
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar”. (QS. An-Nisa’: 114).
Ketika kita dijanji oleh seseorang yang memiliki kedudukan, misalnya dia berkata:”Besok saya akan memberikan kepadamu hadiah yang sangat besar“, mungkin kita tidak bisa tidur dimalam hari karena terus membayangkan apa hadiah yang akan diberikan kepada kita tersebut.
Padahal dia adalah manusia biasa seperti kita lalu, bagaimana jika yang mengatakannya adalah Allah Subhanahu wata’ala yang menguasai langit dan bumi. Syaithan senantiasa menanamkan permusuhan kepada orang-orang yang bersaudara.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Sesungguhnya syaitan telah putus asa untuk disembah oleh orang-orang yang shalat di jazirah arab, akan tetapi dia mengadu domba di antara mereka”. (HR. Muslim no. 2812).
Baca Juga: Ibadah yang ‘Berat’, Pasti Ganjarannya juga Besar
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ada yang berselisih beliau memanggil beberapa sahabat dan berkata:”Mari kita pergi mendamaikan fulan dan fulan” bahkan beliau pernah terlambat mengimami sahabat yang sedang sholat di Madinah karena beliau terlambat kembali dari mendamaikan orang yang berselisih di Quba.
Begitu pentingnya persaudaraan dan ukhuwah didalam agama islam sehingga berdusta yang hukum asalnya adalah haram dibolehkan dengan niat untuk mendamaikan orang yang berselisih, sebaliknya buruknya perpecahan didalam agama islam seperti ghibah walaupun itu benar namun diharamkan dalam agama kita.