Allah Selalu Menyandingkan Nama-Nya dengan Rasulullah (Tafsir QS. Al-Insyirah: 4)

Ilustrasi Al-Qur'an/stock

Harmantajang.com – Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu”.

Kata para ulama tafsir dan tidaklah nama Allah disebut melainkan juga disebut nama Rasulullah, sebagaimana ketika seseorang masuk islam maka ia membaca syahadat yang didalamnya disebutkan nama Allah dan nama Rasulullah, begitupula dengan azan.

Baca Juga: Larangan Berlebih-Lebihan saat Mensucikan Diri (Berwudhu)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzaab: 56).

Makna yang lain yaitu didalam Al-Qur’an tidaklah Allah memanggil atau menyeru Nabinya melainkan disebut namanya secara langsung seperti Ya Adam , Ya Nuh, Ya Musa, Ya Isa dan seterusnya tetapi adakah di dalam Al-Qur’an kita mendapati Ya Muhammad.

Kita tidak akan menemukannya tetapi Allah memanggil dengan gelarnya ya Ayyuharrasul, Ya Ayyuhannabi, Ya Ayyuhal Muazzammil dan seteurusnya bahkan Allah melarang para sahabat untuk memanggil nama beliau secara langsung. Allah berfirman:

لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih”.(QS. An-Nur: 63).

Baca Juga: Tempat Serendah-rendahnya Manusia, Dimana itu? (Tafsir QS. At-tin: 05)

Para sahabat tidak ada yang memanggil dengan berkata:”Ya Muhammad tetapi selalu dengan gelar Ya Rasulullah, Ya Nabiyallah beliau dimuliakan oleh Allah di dunia dan di akhirat tetapi walaupun beliau mulia, diangkat namanya dan kemuliannya disisi Allah.

Namun kita tidak boleh mengangkat Nabi kita melebihi kenabian beliau, jadi tidak boleh diangkat seperti tuhan atau manzilah ilahiah, beliau pernah berkata:

لاَ تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ

Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagai-mana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka kata-kanlah, ‘‘Abdullaah wa Rasuuluhu (hamba Allah dan Rasul-Nya)“. (HR. Al-Bukhari (no. 3445), at-Tirmidzi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here