Harmantajang.com – Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
يُنَبَّأُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ
“Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya”. (QS. Al-Qiyamah: 13).
Akan diperlihatkan dari apa yang sudah ia persembahkan dari amalan-amalan sholeh atau keburukan yang pernah mereka kerjakan di dunia yang mungkin dia sudah lupa, Allah memperhitungkan amalan hambanya dihari kiamat padahal mereka sudah lupa,
Apa yang kita lakukan kemarin ada yang sudah kita lupa apalagi sepekan yang lalu, jika ada diantara kita ditanya coba sebutkan dosa-dosamu selama sepekan mungkin kita tidak bisa menyebutkan karena sudah terlalu banyak.
Baca Juga: Bersiaplah, Hanya Catatan Amalmu yang Menemani Kelak Menghadap-Nya
Pada hari itu manusia mendapatkan kebaikan dari apa yang telah ia kerjakan dari kebaikan dan mendapatkan keburukan dari apa yang ia kerjakan dari keburukan. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya”. (QS. Az-Zalzalah: 7).
Ayat ini sekaligus memotivasi kita untuk tidak meremehkan kebaikan sekecil apapun karena ada balasannya pada hari kiamat, Rasulullah bersabda:
وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722).
Ayat selanjutnya
بَلِ الْإِنْسَانُ عَلَىٰ نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ , وَلَوْ أَلْقَىٰ مَعَاذِيرَهُ
“Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya”. (QS. Al-Qiyamah: 14-15).
Baca Juga: Sudahkah Sampai Kepadamu Berita Tentang Hari Kiamat? (Tafsir QS. Al-Ghasyiyah 1-2)
Walaupun manusia berusaha untuk membuat banyak alasan, walaupun dia berusaha untuk memperindah dirinya, walaupun dia berusaha untuk menutupi kekurangannya dia lebih tahu siapa dirinya.
Olehnya ulama kita mengatakan jika ada orang yang memujimu maka ketahuilah itu kemuliaan Allah untuk menutupi aib-aibmu, andaikan aib kita disingkap sebagaimana perkataan orang arab.
”Andaikan kalian tahu terhadap apa yang saya tahu tentang diriku maka kalian akan menaburkan pasir diatas kepalaku”, namun Allah Subhanahu wata’ala menutupi aib-aib kita, makanya pada dzikir pagi dan petang kita sering membaca.