Bersedekahlah Tanpa Harus Membuat Penerimanya Merasa Terhina

Ilustrasi bersedekah/Istock

Harmantajang.com – Disebutkan dalam hadist Nabi:”Ada orang kaya bersedekah sembunyi-sembunyi di waktu malam dengan harta yang banyak ternyata jatuh ditangan pencuri”, keesokan harinya orang bercerita:

Semalam ada pencuri yang mendapatkan sedekah yang luar biasa“, orang ini (pemberi sedekah) kemudian berkata:”Semoga dengan sedekah itu ia berhenti mencuri”.

Keesokan harinya ia kembali bersedekah di waktu malam dan jatuh ke tangan pezina keesokan harinya dicerita:”Semalam ada pezina dapat sedekah luar biasa“, ia berkata:

“Semoga dengan sedekah itu ia bisa berhenti dari berzina“, keesokan harinya ia bersedekah lagi ternyata jatuh ke tangan orang kaya keesokan harinya dicerita lagi:

Baca Juga: Sungguh Mulia, Rasulullah Senantiasa Memikirkan Nasib Ummatnya

Semalam ada orang kaya yang mendapatkan sedekah luar biasa”, ia berkata:”Semoga dengan sedekah itu ia malu sehingga ia ikut bersedekah seperti saya”.

Salah satu hikmah yang disampaikan dalam kisah itu ialah sekiranya ada yang bersedekah maka sebisa dan semaksimal mungkin orang yang kita berikan sedekah tidak merasa dihina atau direndahkan.

Olehnya jika ada yang bertanya atau meminta jawaban dari masalah agama kecuali jika memang ada penanya yang perlu untuk diberi pelajaran, kadang ada orang dimajelis bertanya bukan untuk tahu jawaban tetapi untuk tes atau menguji Ustadz.

Adapula yang bertanya untuk membenturkan jawaban antara Ustadz yang satu dengan Ustadz yang lain atau menjadikan majelis itu sebagai majelis ghibah, seorang Syaikh pernah berkata:

Baca Juga: Percayalah, Ilmu akan Mendatangkan ‘Rezeki dan Keselamatan’ (Kisah Nabi Musa dan Khadir Part 4)

”Siapa yang mencari -cari ketergelinciran para ulama sungguh dia telah zindiq atau hampir dia jadi zindiq atau berkumpul semua keburukan pada dirinya”, atau ia bertanya tetapi tidak beradab dalam bertanya.

Seperi Ar Rabi’ murid dari imam Syafii’ pernah bertanya kepada beliau langsung masuk ke topik tanpa ada muqaddimah, imam Syafii’ berkata kepadanya:”Berikan muaqaddimah yang baik-baik baru masuk ke inti pertanyaan”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here