Jangan Disepelekan, Perkara ini dapat Membatalkan Salatmu

Seorang sedang salat/Istock

Harmantajang.com – Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

“Allah tidak akan menerima shalat salah seorang diantara kalian jika dia berhadats sampai dia wudhu.” (HR. Bukhari: 6954 dan Muslim: 225).

Baca Juga: Jangan Larut, Penderitaan sudah Menjadi Keniscayaan dalam Hidup

Ulama kita mengatakan siapa yang tetap sholat dan dia tahu bahwasanya dia hadast maka dia berdosa. Beda dengan najis tadi jika kita tahu maka langsung dibuka kemudian teruskan sholat tetapi kalauhadast misalkan sementara sholat buang angin maka yang harus dia lakukan adalah memperbaharui wuduhnya jika yakin keluar hadast tetapi jika ragu-ragu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:

إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لاَ فَلاَ يَخْرُجَنَّ مِنْ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا

Jika seseorang di antara kalian merasakan ada sesuatu di perutnya yang membuatnya bimbang, apakah ada sesuatu yang keluar darinya ataukah tidak. Maka, dia jangan keluar dari masjid (membatalkan shalat) sebelum mendengar suara atau mencium (bau) angin“. (Muslim, no. 362).

Tapi jika yakin buang angin maka dia harus memperbaharui wuduhnya, ini adalah manusiawi biasa terjadi, imam pun demikian biasa buang angin, jadi jika imam mengeluarkan angin maka dia harus memutuskan sholatnya kemudian tarik seseorang yang berada dibelakang menggantikannya menjadi imam kemudian dia pergi memperbaharui wuduhnya.

Olehnya ini juga pentingnya seseorang yang berdiri dibelakang imam adalah orang yang tau fiqih sholat dan berakal karena terkadang ada kejadian yang seperti ini.

Baca Juga: Bukan Harta dan Tahta, Hanya Amalan Kebaikan yang akan Menolongmu Kelak

Pernah ada kisah nyata dijerman beberapa orang masyaikh dia ceritakan langsung ke saya kejadiannya mereka sulit mendapatkan mushallah untuk melaksanakan sholat subuh akhirnya mereka bersepakat sholat di lobby karena tempatnya yang luas dan banyak yang mau sholat.

Kemudian yang menjadi kendala dimana tempat imam berdiri, akhirnya posisi imam berdiri pas arah kiblat ada tangga lift dan tangga lift itu tidak terpakai karena masih subuh dan manusia pada tidur.

Imam masuk didalam lift dan pas sujud ada yang tekan tombol diatas akhirnya makmumnya menunggu suara dari imam untuk bangkit dari sujud, mereka kemudian bangkit sendiri dan melihat imam tidak ada, mereka berkata:”Imam kita lagi isra mi’raj”.

Dalam kondisi dan keadaan yang seperti ini, maka yang harus dilakukan yaitu salah seorang makmum maju menggantikan posisi imam dan meneruskan sholat sebagaimana Umar ketika ditikam maka yang menggantikan beliau menjadi imam adalah Abdurahman bin Uuf dan sholat tidak diputuskan.

Karenanya ketika sedang sholat kemudian berhadast maka tinggalkan tempat dan tidak mengapa berjalan dihadapan orang yang sholat, setelah memperbaharui wuduh kembali sholat karena ini sholat yang mempersyaratkan thaharah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here