بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar“. (QS. Al-Hujurat : 15).
Ada sebagian umat muslim yang menerima Al-Qur’an dan menolak hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, apakah ini bisa dikatakan sebagai orang yang beriman.?, jawabannya dia belum beriman karena orang yang beriman adalah orang yang taat kepada Allah, beriman kepada Allah, beriman kepada Rasulullah, sebagaimana kata Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu:”Allah mendampingkan didalam Al-Qur’an 3 hal antara yang satu dengan yang lain dimana Allah tidak menerima yang satunya melainkan ketika seseorang mengerjakan yang lainnya, yang pertama adalah taatilah Allah dan taatilah Rasulullah, kemudian yang kedua dirikanlah sholat dan tunaikan zakat dan yang ketiga berbakti kepada kedua orang tua“, ini 3 hal yang disandingkan oleh Allah Subhanahu wata’ala di dalam Al-Qur’an.
Kemudian keimanannya kokoh, berkata Syaikh Abdurrahman As Sa’diy Rahimahullah:”Yaitu yang mengumpulkan antara keimanan dan jihad dijalan Allah Subhanahu wata’ala”, dan ini adalah bukti keimanan yang paling tinggi yaitu berjihad dijalan Allah Subhanahu wata’ala yang disebut oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai puncak keislaman yang paling tinggi, dengannyalah Allah Subhanahu wata’ala menguji keimanan seseorang, karena keimanan membutuhkan pengorbanan begitupula dengan jihad, barangsiapa yang berjihad melawan orang-orang kafir maka hal itu menunjukkan keimanan yang sempurna didalam hatinya.
Jika disebutkan kata jihad secara mutlak didalam Al-Qur’an maka yang dimaksudkan adalah berperang melawan orang – orang kafir dan bisa bermakna umum sebagaimana dalam potongan ayat, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah”, diantara bagian dari jihad adalah dengan menuntut ilmu bahkan ia termasuk jihad yang paling mulia, begitupula mengajarkan kebaikan merupakan bagian dari jihad, menyeruh kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan. Jadi Allah Subhanahu wata’ala menjelaskan dalam ayat ini bahwa keimanan yang kokoh adalah berjihad dijalannya dengan harta – harta yang mereka miliki, semua yang mereka miliki menjadi murah dijalan Allah Subhanahu wata’ala dan untuk agama Allah, hal ini telah dibuktikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Rasulullah pernah ditawari oleh Allah untuk menjadi Nabi dan Rasul sekaligus seorang raja dan penguasa sebagaimana Nabi Sulaiman dan Nabi Daud, begitupula Khadijah bintu Khuwailid yang berjihad dengan harta yang ia miliki, beliau adalah seorang wanita yang kaya raya namun semua hartanya diberikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk berdakwah dijalan Allah Subhanahu wata’ala, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memujinya, ketika ‘Aisyah cemburu kepada Khadijah yang mana ‘Aisyah tidak pernah berjumpa dengan Khadijah ia mengatakan:”Cukuplah engkau ya Rasulullah dengan wanita tua tersebut“, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:”Tidak ada yang dapat menggantikan posisi Khadijah, dia yang membenarkan aku ketika orang – orang mendustakanku dan dia memberikan seluruh hartanya kepadaku sebagai bukti cintanya kepada Allah dan Rasulnya”,
Allah Subhanahu wata’ala memberikan salam kepada Khadijah melalui malaikat jibril dan memberikan kabar gembira dari harta yang ia keluarkan dengan sebuah istana didalam surga. Ini balasan untuk yang berjihad dijalan Allah Subhanahu wata’ala dengan harta yang mereka miliki, begitupula dengan sahabat yang lain yang hendaknya menjadi khudwah dan contoh bagi kita sebagaimana Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu memberikan seluruh hartanya dijalan Allah Subhanahu wata’ala, kisahnya ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengumumkan penggalangan dana kepada para sahabat, Umar Radhiyallahu anhu berkata:”Hari ini saya akan mengalahkan Abu Bakar dan mendahuluinya”, Umar senantiasa ingin mendahului Abu Bakar dalam setiap kebaikan, hal ini tidaklah terlarang bahkan dibolehkan dan dianjurkan untuk berlomba – lomba dalam kebaikan, bahkan iri sekalipun dibolehkan dalam perkara kebaikan.
Umar kemudian datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan membawa separuh hartanya untuk ia sumbangkan, Rasulullah bertanya:”Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu wahai Umar”, Umar menjawab:”Masih ada seperuhnya ya Rasulullah”, tidak lama kemudian datanglah Abu Bakar As Shiddiq dengan membawa seluruh hartanya, Rasulullah bertanya:”Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu wahai Abu Bakar“, beliau menjawab:”Saya tinggalkan untuk mereka Allah dan Rasulnya Ya Rasulullah”, melihat hal tersebut akhirnya Umar bekata:”Saya tidak bisa mengalahkan Abu Bakar as Shiddiq”.
Begitu pula dengan Ustman Radhiyallahu ‘anhu yang berjihad dengan hartanya bahkan Rasulullah membolak balikkan emas yang dibawa oleh Ustman Bin Affan Radhiyallahu ‘anhu sambil berkata:”Tidak ada lagi perbuatan yang dapat mencelalakan dan membahayakan Ustman setelah hari ini”, sumbangsi beliau sangat luar biasa dimana hartanya ia berikan seluruhnya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ustman Bin Affan Radhiyallahu ‘anhu juga pernah membeli sebuah sumur di Madinah milik seorang yahudi, dan orang yahudi ini menyewakan sumur miliknya kepada orang – orang yang hendak mengambil air, Rasulullah melihat sahabat dari kalangan orang miskin dimana mereka tidak mampu, akhirnya Rasulullah berkata:”Siapa diantara kalian yang ingin membeli sumur itu dan menjadi infaq di jalan Allah Subhanahu wata’ala”, Ustman berkata:”Saya Ya Rasulullah”,
Pergilah ia menemui orang yahudi pemilik sumur, Ustman berkata:”Saya ingin membeli sumur ini, berapa yang engkau jualkan kepada ku”, sang yahudi berkata:”Saya tidak mau menjualnya, namun jika engkau mau, beli separuhnya dan yang menjadi pemilik sumur ini adalah kita berdua”, Ustman lalu berkata:”Baiklah”, dibelilah separu dari sumur itu dimana sehari milik yahudi dan sehari milik Ustman bin Affan, hari ketika sumur itu milik Ustman semuanya gratis diberikan kepada para sahabat, adapun jika hari milik orang yahudi ia menjualnya kepada orang – orang yang datang mengambil air, akhirnya yang datang dihari milik Ustman lebih banyak dari pada yang datang di hari milik orang yahudi bahkan sampai tidak ada yang datang, akhirnya orang yahudi datang kepada Ustman dan berkata:”Kita tukar hari”, orang yahudi mengira bahwa mungkin karena “hari” ia merasa tidak ada yang datang kepadanya untuk membeli air, Ustman lalu berkata:”Baiklah”, akhirnya mereka bergantian hari namun hasilnya tetap demikian dimana tidak ada yang datang dihari miliknya orang yahudi sedangkan banyak yang datang dihari miliknya Ustman bin Affan, dengan demikian orang yahudi ini bangkrut dan berkata kepada Ustman:”Belilah semua sumur ini saya menjualnya kepadamu”, akhirnya semuanya dibeli oleh Ustman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu dan diberikan gratis kepada para sahabat yang ingin mengambil air, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memuji beliau dan menjamin masuk surga.
Jadi jihad bagi orang – orang yang beriman bukan hanya dengan berperang akan tetapi juga jihad dengan harta –harta yang mereka miliki. Dibolehkan seseorang menafkahkan seluruh hartanya akan tetapi haruslah keimanannya setara dengan Abu Bakar as Shiddiq atau Ustman bin Affan. Allah dan rasulnya tahu bahwasanya kualitas keimanan kita seperti apa, olehnya di dalam bersedekah kita dilarang untuk berlebih – lebihan.
Bersambung: (Tafsir Surah Al-Hujurat Ayat 15 sesi 2)
Wallahu A’lam Bish Showaab
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)
@Selasa, 22 Syaban 1439 H
Fanspage : Harman Tajang
Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/
Website : http://harmantajang.id
Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar
Telegram : https://telegram.me/infokommim
Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/
ID LINE : http://line.me/ti/p/%40nga7079p