Tidak Sempurna Keimanan Seseorang sebelum Dia ‘Mencintai’ Rasulullah!

Kaligrafi tulisan Rasulullah/Istock

Harmantajang.com – Tak ada satupun manusia yang paling mulia di dalam dunia ini kecuali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa. Maka beruntunglah kita khususnya ummat Islam karena telah dilahirkan ke dalam dunia sosok teladan yang penuh dengan akhlak mulia.

Sehingga mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kewajiban tertinggi kita setelah bersyahadat La ilaha illaLlah. Bahkan mencintainya merupakan kewajiban yang berdampingan dan tidak bisa dilepaskan dari kewajiban mencintai Allah Azza wa Jalla.

Baca Juga: Menolak Nasihat, Waspada itu Tanda-tanda Orang Sombong!

Sehingga dalam hadistnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلَاثٌ ‌مَنْ ‌كُنَّ ‌فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ: مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا…

Artinya:

“Tiga hal, siapa yang ada di dalamnya, ia akan mendapatkan manisnya iman, (salah satunya): orang yang Allah dan RasulNya lebih dicintainya daripada selain keduanya…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dalam kesempatan lain, beliau berdabda:

لا ‌يُؤْمِنُ ‌أَحَدُكُمْ ‌حتَّى ‌أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ والِدِهِ ووَلَدِهِ والنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Artinya:

“Tidak beriman seorang kalian hingga aku (Rasulullah) lebih ia cintai daripada orangtuanya, anak dan seluruh manusia.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Jangan Risau, Rezeki yang Tertakar Tidak akan Tertukar

Tersirat makna dan pesan sangat jelas menunjukkan bahwa keimanan kita sebagai seorang muslim tidak akan pernah sempurna sampai kita membuktikan bahwa cinta kita terhadap apapun dan siapapun di dunia ini tidak boleh mengalahkan cinta kita kepada baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Karenanya, jika kita berbicara tentang siapakah yang paling berhasil membuktikan cintanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam? Maka jawabannya adalah murid-murid langsung beliau, yaitu para Sahabat radhiyallahu ‘anhum.

Demikianlah seharusnya membukti-kan cinta kita pada baginda Rasul, tanpa harus larut dalam ritual-ritual perayaan yang justru semakin menjauhkan dari jalan sejati Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ikuti dan tepatilah apa ajaran yang diwariskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan jangan mengada-ada.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here