Harmantajang.com – Sebagai agama, Islam datang mengajarkan manusia tentang seperti apa perbuatan yang baik dan mana yang tercela. Salah satu perbuatan yang tercela adalah ketika kesibukan kita terhadap dunia itu melalaikan dari kewajiban kita.
Artinya, melalaikan dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala, melalaikan kita untuk mengeluarkan yang wajib seperti zakat yang harus dikeluarkan kemudian menyantuni fakir miskin, membantu orang lain.
Tetapi, selama kita mencari nafkah dan mencari dunia maka ini tidak mengapa selama tidak melalaikan dari kewajiban sebagaimana Nabi – Nabi Allah Subhanahu wata’ala pun juga demikian mereka mencari nafkah bahkan mereka ke pasar.
sebagaimana yang Allah sebutkan didalam Al-Qur’an:
وَقَالُوا مَالِ هَٰذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ ۙ لَوْلَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا
“Dan mereka berkata: “Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?”. (QS. Al-Furqan: 7).
Sebagaimana profesi Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam begitupula Nabi-Nabi yang lain, tidaklah ada Nabi yang diutus kata Rasulullah melainkan mereka itu sebagai seorang penggembala seperti Nabi Musa ‘Alaihissalam, ketika Allah Subhanahu wata’ala bertanya kepada Musa:
وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَىٰ , قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَىٰ غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَىٰ
“Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?, Berkata Musa: “Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya“. (QS. Thaha: 17-18).
Baca Juga: Merapihkan Pakaian dapat Membatalkan Salat?, Begini Penjelesannya
Begitupula Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bergembala kambing, sebagian ulama ada yang menyebutkan hikmahnya bahwasanya para Nabi telah dilatih untuk menghadapi ummatnya, kambing jika ditarik ke kanan maka dia akan lari ke kiri dan ummat para Nabi demikian.
Ketika mereka dipanggil ke kanan mereka lari ke kiri, para Nabi-Nabi Allah sampai yang diberikan kelapangan kepada mereka bahkan kekuasaan dan kekuatan seperti Nabi Daud ‘Alaihissalam, kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Sesungguhnya daud dia makan dari hasil tangannya”, apa profesi dari Nabi Daud ‘Alaihissalam yaitu pandai besi:
وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ مِنَّا فَضْلًا ۖ يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ ۖ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya”. (QS. Saba: 10).
Nabi Daud jika ada besi yang kuat ketika sampai ditangannya besi itu menjadi lunak dan beliau bisa membentuk sesuai yang beliau inginkan, beliau membuat baju perang atau peralatan – peralatan yang lain yang dibutuhkan.
Baca Juga: Sesungguhnya Allah yang Menurunkan Al-Qur’an dan Dia Pula Menjaganya
Jadi Nabi makan dari hasil tangannya ini menunjukkan bahwasanya beliau diperintah oleh Allah Subhanahu wata’ala bekerja, bukan berarti jika kita berbicara tentang kezuhudan terhadap dunia kemudian kita hanya dimasjid berdoa, menunggu emas dari langit.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman didalam Al-Qur’an:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.(QS. Jumu’ah : 10).
Berdasarkan uraian beberapa kisah diatas, dapatlah ditarik pesan bahwa mari mencari rezeki dari Allah Subhanahu wata’ala. Bahkan para nabi pun bekerja sekalipun mereka adalah kekasih Allah Subhanahu wata’ala.