Harmantajang.com – Andaikan Allah menjadikan bumi ini terus menerus malam, maka apa yang akan terjadi, siapa gerangan yang mendatangkan waktu siang yang didalamnya kita bekerja dan beraktifitas.
Begitupula sebaliknya, bagaimana andaikan di dunia ini terus menerus siang, siapa yang mendatangkan waktu malam sebagai tempat untuk beristirahat didalamnya, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا , وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا
“Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan”. (QS. An-Naba: 10-11).
Allah memperumpamakan gelapnya malam menutupi manusia ibaratnya seperti pakaian (kesempatan untuk kembali mengumpulkan tenaga agar tenang beristirahat) sebelum tidur kita letih dari berbagai macam pekerjaan dan aktivitas bahkan sampai stres akhirnya kita tertidur kemudian terbangun kembali fresh dan fikiran kembali jernih.
Baca Juga: Jadikan Doa sebagai Penangkal Sifat Syirik dan Riya
Beginilah cara Allah mengembalikan kekuatan kita, kemudian Allah menjadikan waktu siang tempat untuk mencari rezeki dan ini semua adalah merupakan bukti dari tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wata’ala bagi orang yang berakal.
Mereka itu adalah yang senantiasa mengingat Allah Subhanahu wata’ala dalam setiap kondisi dan keadaan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْباً مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Hendaklah lisanmu selalu basah untuk berdzikir pada Allah”. jawab beliau”. (HR. Ahmad 4: 188, sanad shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Kita tafakkur mengingat pada penciptaan langit dan bumi, Allah Subhanahu wata’ala:
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):”Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka“. (QS. Ali ‘Imran: 191).
Allah menciptakan langit dan bumi tidak dengan cara kebetulan, main-main, sekedar coba- coba, Allah Subhanahu wata’ala menciptakan segala sesuatunya Itqan (mahir).
Jika kita melihat bagaimana Allah Subhanahu wata’ala menciptakan makhluk yang kecil sebagai contoh semut yang berada dalam liangnya atau lebah yang ada disarangnya, bagaimana mereka membuat sarang, bagaimana mereka kawin.
Baca Juga: Jadikan Doa sebagai Penangkal Sifat Syirik dan Riya
Bagaimana mereka bekerjasama, bagaimana hewan-hewan yang ada dilautan menjaga diri mereka dari mangsanya, bagaimana mereka mencari rezeki, semua ini telah di atur oleh Allah.
Maka dapat disimpulkan bahwa apa yang diciptakan oleh Alllah Subhanahu wata’ala merupakan sesuatu hal yang sudah terskenario dengan baik dan yang pasti seluruh penciptaan yang ada di langit dan bumi mempunyai tujuan tertentu.