Harmantajang.com – Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan didalam hadist:
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan [1] sehat badannya,[2] aman pada keluarganya, dia [3]memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya”. (HR. Ibnu Majah, no: 4141).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengatakan:”Ada yang ia simpan untuk hari esok karena hari esok belum tentu milik kita, uang yang ada dalam rekening kita belum tentu milik kita, apa yang dimiliki dari kemewahan akan ditinggalkan dan yang menemani dialam kubur hanyalah amalan-amalan sholeh.
Baca Juga: Menumbuhkan Rasa Peduli dan Empati dalam Bulan Suci Ramadhan
Oleh karenanya lewat bulan suci ramadhan, Allah Subhanahu wata’ala menginginkan kita semakin mempererat ukhuwah islamiyah diantara kita agar kemudian terasah sifat empati dan simpati dalam diri kita terhadap saudara-saudara kita kaum muslimin
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mempermisalkan didalam hadist beliau, dari an-Nu’man bin Basyir dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam”. (HR.
Al-Bukhari (no. 6011), Muslim (no. 2586).
Baca Juga: Kelak Sangkakala Ditiupkan (Tafsir dan Tadabbur QS. Al-Mu’minun 100-101)
Allah senantiasa menginginkan untuk senantiasa taawun dalam kebaikan, Allah berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (QS. Al-Ma’idah: 2).
Bahkan dalam hadist beliau bersabda:
“Barangsiapa yang mampu memberikan manfaat kepada saudara-saudaranya maka berikanlah kata”. Apapun yang kita mampu untuk berikan baik dengan harta, fikiran, tenaga, jabatan kita maka Allah akan menolong kita.