Adab-adab Tidur Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (bagian II)

0
142
Ilustrasi seorang sedang tidur/Pexels

Harmantajang.com – Islam hadir sebagai agama yang memberikan tuntunan dan adab kepada penganutnya. Tuntutan tersebut dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Salah satu tuntutan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ialah bagaimana adab yang baik saat hendak tidur.

1. Hendaknya sebelum tidur berwudhu

Jika kita hendak menuju pembaringanmu, maka sebaiknya berwudhu seperti engkau berwudhu untuk shalat.

Kebiasaan ini sering dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum tidur.

2. Ketika menuju ke pembaringan bertakbir 34 kali, bertahmid 33 kali, dan bertasbih 33.

Sebagaimana hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

إذا أخذتما مضاجعكما، أن تكبرا الله أربعا وثلاثين، وتسبحاه ثلاثا وثلاثين، وتحمداه ثلاثا وثلاثين، فهو خير لكما من خادم

“jika engkau berangkat ke pembaringanmu bertakbirlah sebanyak 34 kali kemudian pujilah Allah sebanyak 33 kali dan bertasbihlah sebanyak 33 kali ”. (HR. Bukhari 3113 & Muslim 2727).

3. Meletakkan telapak tangan kanan pada pipi kemudian mengucapkan doa:

Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ . بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا  . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ  الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)).

4. Jangan tidur dalam posisi tengkurap (posisi perut dibawah).

Dari Ya’isy bin Thokhfah Al Ghifariy, dari bapaknya, ia berkata:

فَبَيْنَمَا أَنَا مُضْطَجِعٌ فِى الْمَسْجِدِ مِنَ السَّحَرِ عَلَى بَطْنِى إِذَا رَجُلٌ يُحَرِّكُنِى بِرِجْلِهِ فَقَالَ , إِنَّ هَذِهِ ضِجْعَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ ,. قَالَ فَنَظَرْتُ فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-

“Ketika itu aku sedang berbaring tengkurap di masjid karena begadang dan itu terjadi di waktu sahur. Lalu tiba-tiba ada seseorang menggerak-gerakkanku dengan kakinya. Ia pun berkata, “Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah.” Kemudian aku pandang orang tersebut, ternyata ia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Abu Daud no. 5040 dan Ibnu Majah no. 3723). 

Dibenci oleh Allah karna penghuni neraka akan dilemparkan ke dalam neraka diatas wajah mereka”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here