Harmantajang.com – Dalam Al-Qur’an, Allah
وَطُورِ سِينِينَ
“Dan demi bukit Sinai”. (QS. At-Tin: 02).
طُورِ artinya gunung dan Allah bersumpah dalam Al-Qur’an:
وَالطُّورِ
“Demi bukit”. (QS. At-tur: 01).
Baca Juga: Allah Bersumpah dengan Buah Tin dan Buah Zaitun (Tafsir Q.S At-Tin Ayat 1)
Tetapi yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah tempat dimana Nabi Musa ‘Alaihissalam mendapatkan wahyu dikenal juga dengan Turisaina. Ketika Allah berkata:
إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ ۖ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى
“Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa”. (QS. Thaha: 12).
Sebagian ulama mengatakan:”Turisinin adalah yang berberkah yang indah”, jadi Allah bersumpah dengan tempat dimana Musa ‘Alaihissalam menerima wahyu, dimana Musa ‘Alaihissalam meminta kepada Allah tidak sekedar di dengar suaranya tetapi beliau meminta kepada Allah untuk bisa melihat langsung wajah Allah.
Jadi, di dunia kita tidak bisa melihat Allah tetapi di akhirat kenikmatan yang paling besar yang Allah berikan kepada hambanya adalah memandang wajah Allah karena kondisi kita di akhirat tidak sama kondisi kita di dunia, semoga Allah memasukkan kita ke dalam surga.
وَهَٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
“Dan demi kota (Mekah) ini yang aman”. (QS. At-Tin :03).
Baca Juga: Fitnah Dajjal akan Datang, Bagaimana Cara Agar Terhindar? (Q & A Part 29)
Yang dimaksud adalah Makkah, jadi setelah Allah menyebutkan turisaina, Syam Allah kemudian menyebutkan tempat yang paling berberkah yaitu Makkah, Allah berfirman:
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam“. (QS. Ali ‘Imran: 97).
Sejak zaman dahulu ketika ada yang mengejar seseorang yang membunuh keluarganya apakah dia bapak atau anaknya ketika dia masuk ke kota Makkah maka mereka tidak berani membalaskan ditempat itu dia ditunggu sampai dia keluar.