Merenung dan Memikirkan Keagungan-Nya Sabagai Jalan Ibadah

0
614
Ilustrasi seorang muslim sedang berdoa/istock

Harmantajang.com – Membicarakan tentang ajakan memikirkan keagungan-Nya, Imam Nawawi Rahimahullah menyebutkan beberapa ayat yang berkaitan dengan hal tersebut. Diantaranya firman Allah Subhanahu wata’ala:

قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍ ۖ أَنْ تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَىٰ وَفُرَادَىٰ ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا ۚ مَا بِصَاحِبِكُمْ مِنْ جِنَّةٍ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ

Katakanlah:”Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras”.(QS. Saba: 46).

Jadi merenung terutama ketika bersendirian dengan melihat ciptaan-ciptaan Allah Subhanahu wata’ala merupakan bagian dari bentuk ibadah kepada-Nya.

Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ , وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”. (QS. Adz Dzariat:20-21).

Mari sejenak merenungi bagaimana Allah menciptakan manusia dengan begitu sempurna dari setetes air yang hina kemudian menjadi segumpal darah. Selanjutnya, menjadi sekerat daging, kemudian menjadi tulang belulang yang dibungkus dengan daging.

Sebagaimana firman Allah yang terdapat dalam surah Ali ‘imran:  

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (QS. Ali ‘imran: 190).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here