Harmantajang.com – Didalam Masjid kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu wata’ala. Kata dzikir memiliki beberapa makna diantaranya adalah As sholah sebagaimana dalam firman Allah:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS. Taha: 14).
Dalam ayat lain dikatakan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi”. (QS. Al Munafiqun: 09).
Jumhur ulama tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dzikir dalam ayat ini adalah menunaikan sholat. Dzikir juga mengandung makna majelis ilmu karena ilmu juga disebut dzikir sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”. (QS. An Nahl: 43)
Bersamaan dengan itu, menghadiri majelis-majelis ilmu masjid Allah merupakan dzikir mengingat Allah Subhanahu wata’ala. Makna dzikir yang lain adalah berdakwah dijalan Allah Subhanahu wata’ala.
Dengan demikian, yang paling pokok dari masjid ialah bukan indah, megah dan besarnya suatu masjid melainkan fungsi dan nilai dari masjid yaitu tempat beribadah dan mengingat Allah Subhanahu wata’ala.