Mengenal Allah Subhanahu wata’ala dengan Memikirkan Ciptaan-Nya

Ilustrasi keindahan alam semesta/Pikiran rakyat

Harmantajang.com – Salah satu cara mengenal Allah Subhanahu wata’ala yaitu memikirkan ciptaan-ciptaanNya dan jangan sampai syaithan masuk kedalam hati kita untuk mempertanyakan Allah.

Jika muncul yang seperti itu, maka ini datangnya dari syaithan. Dengan melihat ciptaan-ciptaan Allah, kita semakin mengetahui bagaimana kebesaran sang pencipta.

Oleh karenanya, Allah Subhanahu wata’ala menjadikan makhluk-makhlukNya sebagai dalil yang menunjukkan akan keagungan dan kebesaranNya.

Adapun dzat Allah Subhanahu wata’ala akal kita tidak mampu untuk mengetahuinya, suatu ketika Imam Malik Rahimahullah pernah ditanya oleh seseorang tentang bagaimana istiwa Allah, beliau berkata:

َاْلإِسْتِوَاءُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ، وَالْكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ، وَاْلإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ، وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ، وَمَا أَرَاكَ إِلاَّ ضَالاًّ

“Istiwa’-nya Allah ma’lum (sudah diketahui maknanya), dan kaifiyatnya tidak dapat dicapai nalar (tidak diketahui), dan beriman kepadanya wajib, bertanya tentang hal tersebut adalah perkara bid’ah, dan aku tidak melihatmu kecuali dalam kesesatan”.

Jadi seseorang yang memikirkan akan kebesaran-Nya, makhluk Allah akan melahirkan didalam hatinya pengagungan terhadap penciptanya yaitu Allah Subhanahu wata’ala dan fananya dunia ini.

Dunia ini beserta isinya adalah sesuatu yang fana (sesuatu yang akan pergi), dialah Allah Subhanahu wata’ala yang menjadikan kalian hidup bergantian dipermukaan bumi.

Kita semua dilahirkan dari orang-orang yang mungkin telah berada dalam daftar orang-orang yang telah meninggal.

Misalnya bapak kita, kakek kita, buyut kita semuanya telah lebih dahulu pergi meninggalkan dunia ini dan kita pun akan menyusul mereka.

Oleh karenanya, ketika kita bersyarah ke kubur kita membaca:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here